"Kalau kamu kumat, pergi saja ke rumah sakit jiwa. Jangan gila di sini. Mana aku tahu Daffa ke mana." Nada suara Aura terdengar santai.Namun, ucapannya cukup untuk membuat Ghea yang sedang marah besar itu hampir meledak."Barusan kamu sendiri yang ngomong itu semua. Kamu pasti tahu ke mana Kak Daffa pergi, 'kan? Jangan-jangan semalam kamu sama Kak Daffa lagi? Dia nggak di rumah, teleponku nggak diangkat, pesanku juga nggak dibalas. Ini pasti ulahmu, 'kan?"Aura menajamkan pandangannya, menatap wanita bodoh yang berdiri di hadapannya. Dia merasa lucu. Menilai orang lain dengan standar sendiri, inilah yang dilakukan Ghea.Setelah diam sebentar, Aura tersenyum. "Ya, aku tahu. Kamu ingin tahu?" Aura menoleh padanya, menyandarkan kepala di telapak tangan.Ghea menggertakkan gigi. "Jangan main-main! Cepat kasih tahu, Kak Daffa di mana?"Aura tertawa. "Aku memang tahu. Tapi kalau kamu mau aku kasih tahu, paling nggak kasih aku sesuatu dong. Lagi pula, hubungan kita juga nggak sebaik itu samp
Read more