Mendengar suara pintu, Aura membuka mata dan menoleh ke arah orang yang masuk. Ternyata Summer yang tadi masih duduk di samping Jose. Gadis itu melangkah masuk dengan wajah yang terlihat agak masam.Aura terdiam sejenak, lalu bertanya singkat, "Ada apa?"Summer menyapu pandangan ke seluruh ruang kantor Aura, lalu mendengus. "Kantormu ini jauh lebih besar daripada waktu aku pertama kali masuk perusahaan. Kakek memang pilih kasih."Aura tidak ingin memperpanjang topik itu, jadi hanya berucap, "Kalau nggak ada urusan penting, keluarlah. Aku mau kerja."Memang Parviz yang menyuruhnya masuk ke perusahaan, tetapi Aura selalu serius dalam hal pekerjaan. Dia memang tidak punya ambisi besar terhadap Grup Kusuma, tetapi pekerjaan tetap harus dikerjakan dengan baik.Mendengar itu, Summer mengejek dengan tawa kecil. Tanpa menunggu undangan, dia langsung menjatuhkan diri ke sofa, lalu menatap Aura sambil menyahut, "Ngapain kerja? Tinggal kasih perintah, di bawah ada banyak orang yang bisa ngerjain.
Read more