Bagian belakang mobil langsung dipenuhi kabut samar, membuat ekspresi Jose semakin sulit ditebak.Jari-jari Aura menekuk gelisah. Karena tak tahan, dia kembali bertanya, "Kamu memanggilku ke sini hanya untuk melihatmu merokok? Kalau nggak ada urusan lain, boleh aku pulang?"Suaranya lembut, tetapi maksud kata-katanya cukup menusuk.Mendengar itu, akhirnya Jose bereaksi. Dia menoleh, sorot matanya ganas dan jahat. Detik berikutnya, tangannya kembali meraih leher Aura."Kamu pikir karena sekarang sudah jadi bagian dari Keluarga Kusuma, aku nggak bisa berbuat apa-apa padamu?"Nada suaranya dingin. Di musim gugur Kota Morimas, suaranya terasa semakin menusuk. Padahal pemanas mobil menyala, tetapi Aura tetap gemetar, bahkan tubuhnya berkeringat dingin.Aura terdiam sesaat, menggertakkan gigi, berusaha agar tak terlihat selemah itu. Kemudian, dia menggigit bibirnya, "Pak Jose sendiri yang bilang, aku sekarang punya status sebagai anggota Keluarga Kusuma. Jadi seharusnya kamu tahu di sini ada
Read more