Di tempat lain, di pagi yang seharusnya sibuk dengan rapat dan berkas. Di balik pintu yang tertutup rapat, dua tubuh menyatu dalam permainan yang tidak pantas. Di ruang kerja pribadi Daris, hanya ada dua orang yang bergelut. Vannessa duduk di pangkuan Daris, tubuhnya bergoyang pelan. "Kau tidak menyesal, kan?" suara Vannessa menggema pelan di tengah ciuman panas mereka, napasnya berat dan terburu-buru. Ia memiringkan kepalanya, bibirnya yang lembut membasahi kulit Daris. "Elara sekarang menjual dirinya pada pria tua," ucap Vannessa dengan senyum kemenangan. Daris tidak menjawab. Tangannya bergerak bebas, mendorong Vannessa semakin mendekatkan tubuh mereka satu sama lain. Goyangan Vannessa di pangkuannya semakin cepat, membuat keduanya tenggelam dalam permainan yang tak lagi bisa mereka hentikan."Daris...," Vannessa mengerang pelan, suaranya serak dan bergetar. Dorongan tubuh Daris semakin terasa keras, dan ia tak bisa menahan desahan yang keluar begitu saja. Tangannya meraih leher
Terakhir Diperbarui : 2025-05-11 Baca selengkapnya