Daris berdehem, "Ehm," meminta kedua adiknya berhenti membicarakan Elara di depan Vanessa. Tapi kedua gadis itu tidak peduli. “Tasnya branded, sepatunya juga, mobilnya RR. Sopirnya nunggu di luar.” Nada Dinda datar, tapi cukup untuk membungkus meja makan dalam keheningan mendadak. “Mobilnya mas Daris jadi kayak kentang deh,” ledeknya kemudian. "Gaji chef bisa sebanyak itu?" sahut Alia. Vanessa tersenyum tipis, dengan ikut berbicara dengan lembut, “Tidak Alia, gaji chef, kalau profesional dan kerja di tempat bagus, bisa cukup tinggi. Tapi tetap saja, nggak sampai bisa beli mobil miliaran.” Ia menoleh pada Rahayu, seolah mengalihkan arah pembicaraan. “Kecuali dia punya bisnis sendiri, atau ada seseorang yang… sangat menghargai keahliannya.” Tiba-tiba Arka bersuara. “Anya ambil Ibu Arka.” Semua kepala menoleh. Vanessa ikut menoleh, alisnya terangkat. Alia mendekatkan wajahnya pada bocah itu. “Anya siapa, Ka?” “Teman sekolah,” jawab Arka pelan, lalu menunduk. "Sudah-sudah, ja
Last Updated : 2025-05-16 Read more