Suasana kamar Askara remang. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar samar dibarengi cahaya temaram dari meja kerja yang menyala, menyorot siluet tubuhnya yang duduk bersandar di pinggir ranjang. Ponselnya kembali berdering—nama sang ayah muncul di layar, entah untuk keberapa kalinya hari ini.Sejak pagi, layar ponselnya berkali-kali menampilkan nama yang sama, tapi ia tak pernah berniat mengangkatnya. Namun, kali ini, entah karena lelah atau sekadar ingin menyudahi rasa terusik itu, ia akhirnya menekan tombol hijau dan menempelkan ponsel ke telinga.“Halo,” ucapnya datar, tanpa sapaan tambahan.Suara berat sang ayah terdengar di seberang, "Sudah selesai panggung menghindarnya?"Langsung sindiran yang dia dapatkan. Askara menghela nafasnya dengan sangat lelah. Dia cukup tahu ayahnya sekarang ini tengah geram karena Askara telah mengabaikan teleponnya entah berapa kali hari ini."Kalau Anda hanya ingin berdebat, aku akan memutuskan panggilan. Aku lelah sekali hari ini," ujarnya da
Last Updated : 2025-08-02 Read more