Konsultasi Cinta dengan Dosen Muda

Konsultasi Cinta dengan Dosen Muda

last updateLast Updated : 2025-05-29
By:  EstarubyUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
26Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Aku nggak akan menghabiskan waktu dengan wanita membosankan seperti dia. Pintar secara akademis tapi bahkan nggak bisa berciuman dengan benar.” Kalimat yang kekasihnya ucapkan membuat Arina sadar bahwa selama ini dia telah dipermainkan dan dikhianati oleh orang-orang yang dia percayai. Namun siapa sangka, Askara Danendra, seorang Konsultan Senior yang sempat menjadi narasumber dalam acaranya, mendadak mengejarnya secara ugal-ugalan?! -Estaruby 2025-

View More

Chapter 1

1. Bad Kisser

“Seberapa keras-pun aku berpikir, sepertinya memang nggak ada lagi yang bisa dilakukan selain putus. Kamu terlalu egois, aku nggak bisa lagi bertahan sama kamu.”

Arina memijit kembali pelipisnya yang berdenyut sakit. Sebenarnya bukan hanya pelipis, bahkan seluruh bagian kepalanya sudah menjerit berat. Dadanya kini juga ikut-ikutan sesak setelah sekelebat kalimat sakti itu lagi dan lagi berteriak tanpa puas mendengung di telinganya.  Bahkan kalimat itu tidak pernah diucapkan langsung secara lisan, tapi mengapa Arina seolah bisa mendengar semuanya dengan jelas?

Sekitar lima jam yang lalu ketika pesan itu dia terima via w******p. Sebuah pesan yang sepertinya merupakan keputusan sepihak mengingat setelah pesan itu dia terima, Arina bahkan tidak bisa memberikan dan mendapatkan respon balik. Pesan balasan tak dibaca dan telepon pun tak diangkat. Dia benar-benar diputuskan secara sepihak tanpa penjelasan lanjutan dan bahkan hanya melalui chat saja? Oh astaga!

Dia menyentuh pelan layar ponselnya, hanya untuk memastikan bahwa bahkan sampai sekarang tidak ada balasan terhadap pertanyaannya itu. Pada dasarnya, kekasihnya memang tidak berniat memberikan penjelasan apapun dan hanya ingin memutus jalinan mereka yang bahkan sudah tertaut tujuh tahun lamanya itu.

Arina menuang lagi cairan ke dalam gelasnya. Entah sudah berapa banyak yang dia tenggak dan berharap dapat meredakan kegaduhan dalam hati dan kepalanya. Namun sayang, bahkan mabuk pun sepertinya tidak bisa jadi solusi.

Bibirnya menyunggingkan senyum miring, tertawa miris setelah mengingat kembali bagaimana lima jam lalu dia menyalahkan dirinya sendiri atas keputusan sepihak yang kekasihnya ambil ini. Arina berlari dan mengemudi gila-gilaan dari kampus menuju apartemen sementara tempat Jefan—kekasihnya sejak di masa kuliah itu tinggal. Mengusap air mata sembari terus menerus menghubungi nomor Jefan seperti orang gila. Dia bahkan diblokir lebih awal.

Hubungan mereka ini tak bisa dia sepelekan. Arina menghabiskan masa-masa mudanya dengan menjadi kekasih dari seorang Jefan Gutomo dan menghadapi banyak hal bersama. Keluarga sudah sama-sama saling kenal dan bahkan sudah ada percakapan menuju hubungan yang lebih serius. Tapi bagaimana bisa Jefan justru memutuskannya secara sepihak tanpa ada penjelasan apapun begini?

Memutar kembali memori dimana ia telah sampai di apartemen Jefan dengan nafas terengah dan hati yang minta penjelasan. Tapi sampai disana, ia justru harus mendapati dan mendengarkan percakapan gila yang sama sekali tidak pernah dia duga sebelumnya.

“Aku nggak akan buang-buang waktu lagi dengan wanita membosankan seperti dia! Wanita yang hanya pintar secara akademis tapi bahkan tidak bisa berciuman dengan benar!”

Sebuah kalimat pedas yang entah mengapa Arina yakini ditujukan padanya.

Ranjang Jefan berdecit. Diatasnya dua tubuh polos sepasang insan tengah beradu saling memuja kenikmatan. Arina tanpa sadar mematung, pantulan dari sebuah cermin mahal disana sudah cukup membuatnya melihat dengan jelas siapa yang ada disana dan apa yang tengah dilakukan.

Wanita yang tengah bergerak diatas tubuh kekasihnya itu kembali melenguh dan menimpali, “Jadi sekarang kita sudah tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi? Maksudnya, aku akan segera menjadi Nyonya Jefan Gutomo, kan?”

Jefan yang berada dibawahnya menggeram lagi, “Tentu. Posisi itu memang seharusnya sejak awal milik kamu. Aku sudah mengatakannya bahkan saat malam pertama kita tiga tahun yang lalu, kan?”

Arina menggigit bibirnya sendiri, apa yang dia dengar ini? Kekasihnya dan wanita diatas ranjang yang dengan berat hati masih dia sebut sebagai sahabatnya ternyata berselingkuh dibelakangnya selama tiga tahun ini? Mengapa Arina sama sekali tidak menyadarinya? Apakah dia benar-benar sebodoh itu?

“Kamu yakin nggak akan menyesal meninggalkan dia demi aku?”

Jantung Arina berdegub lebih kencang daripada biasanya. Kakinya gemetar sepertinya tak sanggup mendengarkan jawaban menyakitkan dari Jefan. Namun entah mengapa dia masih diam membatu disana.

“Ck! Wanita egois seperti dia yang mengagung-agungkan prestasi akademisnya. Bertingkah seolah sulit didapatkan dan meletakkan dagunya tinggi-tinggi. Dia hanyalah tropi yang kuraih dari hasil penasaranku dan rasa tertantang untuk memiliki seseorang yang kelihatan tak butuh siapa-siapa itu. Egonya terlalu tinggi dan bahkan tidak bisa bersikap manis kepada lelaki. Siapa yang suka tipe wanita kolot dan kaku seperti dia? Aku memacarinya hanya karena dia kelihatan sulit diraih.”

“Bajingan!” Umpatnya pelan.

Arina menandaskan cairan yang terasa bak membakar tenggorokan itu dengan cepat. Wanita dua puluh tujuh tahun itu lantas bangkit dan berjalan sempoyongan keluar dari area yang berisik ini.

Arina tidak ingat pukul berapa saat ini, tapi yang pasti sudah masuk tengah malam dan teman-temannya yang tadinya juga disini bersamanya sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Arina merasa kelelahan. Bahkan kakinya terasa seperti jelly yang menumpu pada jalanan yang dia tapaki saat sedang berusaha keluar dari tempat yang bahkan sebelumnya tak pernah terpikirkan akan dia sambangi begini.

Melintasi lorong, Arina sempat terhuyung saat dia menabrak tubuh keras yang entah milik siapa itu. Syukurnya pinggangnya dengan cepat ditahan sehingga Arina tidak sampai harus mendarat mencium lantai.

“Anda baik-baik saja?”

Arina bahkan tidak dapat membuka matanya dengan jelas saat suara dalam tersebut itu terdengar sangat dekat dan memastikan keadaannya. Wajah lelaki itu tidak jelas terlihat dari penglihatannya, namun aroma lelaki itu jelas membangkitkan sisi lain dalam dirinya.

“Aku nggak akan menghabiskan waktu dengan wanita membosankan seperti dia. Pintar secara akademis tapi bahkan nggak bisa berciuman dengan benar.”

Kalimat itu lagi-lagi menyerang kepalanya. Wanita itu menyeringai tipis. Alih-alih menjawab, dia justru dengan santai mengalungkan kedua lengannya di leher lelaki bertubuh tinggi dengan wajah samar tersebut. Bahkan entah punya kekuatan darimana untuk menyudutkan lelaki tersebut ke tembok.

“Hi, tolong biarkan aku memastikan sesuatu,” ujarnya lantas reflek menjinjit kakinya dan menyatukan bibir mereka.  

Entah pengaruh alkohol atau bukan, yang jelas Arina mengecup, melumat dan bahkan menggigit pelan bibir lawan mainnya yang hanya diam saja itu. Arina bahkan tidak ragu untuk menekan ciuman tersebut agar makin dalam dan intens. Mengabaikan panas di sekujur tubuh mereka yang mulai membara.

Semakin lama semakin dalam hingga hampir saja orang asing itu ikut membalas kecupan panasnya. Tapi sebelum itu terjadi, Arina dengan setengah kesadarannya ingat untuk melepaskan diri. Bahkan masih ingat untuk menghapus sisa lipstik yang belepotan di sudut-sudut bibirnya. 

Dia tersenyum sembari memegang kepalanya yang semakin pening, “Aku tidak seburuk itu, kan? I am not a bad kisser!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Faisalicious
Keren banget thor novelnya, lanjut terus ya Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak juga di novelku ya, judulnya TULANG SUCI NAGA ABADI buat yang suka fantasi timur bisa langsung mampir
2025-05-27 19:35:02
0
user avatar
Moelyanach Moelyanach
lanjutannya mn nih aku suka crtnya
2025-05-03 21:37:15
1
26 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status