"Paman, aku ini keponakan kandungmu lho, masa segitu pun nggak dikasih sambutan khusus?""Kalau aku yang jemput di bandara, pasti aku sudah..."Sebuah puding kelapa didorong ke depan wajah Andreas.Alyana menahan tawa. "Nggak ada papan bunga, tapi ada makanan, boleh nggak?"Andreas menerima puding kelapa itu, pura-pura serius. "Kalian masih punya hati juga rupanya, ingat untuk bawa makanan buat aku. Walau agak seadanya, tapi mending daripada nggak ada.""Kalau nggak suka, kembalikan saja."Alyana berpura-pura akan mengambil kembali, Andreas buru-buru menghindar. "Sudah dikasih, masa bisa diambil lagi? Aku cuma ngomong, nggak boleh?"Selesai bicara, dia langsung membuka tutupnya, menyendok satu sendok besar dan menyuapkannya ke mulut. "Aku makan, nih!"Alyana tertawa geli. "Makan saja, nggak ada yang rebut kok."Setelah makan beberapa sendok, Andreas tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata sambil mengunyah, "Kak, kamu tahu nggak? Kayaknya Harison sekarang jadian sama Cecilia.""Aku denga
Baca selengkapnya