Alyana mengangguk. Dia baru saja hendak bicara ketika sudut matanya menangkap Andreas dan Evin berjalan mendekat sambil tersenyum.Dengan gugup, dia segera menarik pergelangan tangannya dari genggaman Nathan. Air di gelas pun tumpah, membasahi seluruh meja.Jadi, ketika Andreas mendekat, yang dia lihat adalah Alyana mengelap meja dengan panik dan telinga yang merah merona."Kak Alyana, ada apa? Tadi Sam ngomong apa? Bilang saja, biar aku yang urus dia!""Nggak."Melihat pakaian mereka basah kuyup, Alyana langsung mencari alasan. "Baju kalian basah begitu, lebih baik cepat pulang dan ganti, nanti malah masuk angin.""Nggak masalah!"Andreas tampak sangat puas. "Tadi lupa bawa ponsel, kalau nggak, harusnya aku rekam dan kasih kalian lihat wajah tolol Arifin! Benar-benar bikin ketawa sampai perut sakit!""Kami baru tenggelamkan dia beberapa kali, eh dia sudah nangis-nangis minta ampun. Laki-laki segede itu menangis panggil ibu ayah, lucu banget! Lihat saja nanti, masih berani nggak dia ng
Read more