"Nggak, Nak, mana mungkin kamu nggak berguna? Ini salah Ibu yang ….""Sudahlah, jangan bicara lagi."Harison melihat ke arah Gino yang baru saja pergi, sorot matanya sulit ditebak. "Segala sesuatu yang menjadi milikku, nggak akan aku lepaskan. Nanti, aku akan buat Ibu bisa berjalan dengan kepala tegak di keluarga ini."Janet memandang hasrat dan ambisi yang mulai bangkit di mata Harison, hatinya dipenuhi kebanggaan. "Oke, Ibu percaya padamu."...Keesokan paginya, suara pelayan yang sibuk mengangkat koper membangunkan semua penghuni rumah lama itu.Gino segera menarik sang kepala pelayan dan bertanya, "Kalian sedang apa?""Tuan Besar Rekasa ingin pergi ke tempat lain untuk pemulihan.""Ke mana?" Gino lanjut bertanya."Aku belum tahu, tergantung arahan Pak Nathan."Mendengar itu, hati Gino langsung mencelos. Dalam situasi seperti ini, kenapa Nathan harus ikut campur?Tidak bisa! Rekasa tak boleh meninggalkan rumah ini!Kalau sampai pergi dan tak ada kesempatan bertemu lagi, bukankah mas
Baca selengkapnya