Evin bisa merasakan kalau sejak Alyana pulang ke tanah air, Nathan jadi jauh lebih tidak sabaran.Wajar saja, bagi Alyana, mereka baru saja bertemu lagi, semuanya bisa dijalani pelan-pelan.Namun, bagi Nathan, dia sudah menunggu tiga tahun. Tiga tahun penuh, sampai-sampai kesabarannya hampir habis.Kalau sekarang tidak ambil langkah besar, kapan lagi?Dengan pemikiran ini, Evin nyaris tertawa, tetapi buru-buru batuk kecil buat menutupinya.Lampu ruangan menyala, Nanik mulai membagikan kue.Harison datang terlambat. Begitu sampai di dekat Cecilia, dia membungkuk sedikit dan bicara lirih, "Perutku agak nggak enak, jadi kelewat bagian serunya."Cecilia refleks menyentuh perutnya. Dia bertanya dengan nada penuh perhatian, "Mau pulang dulu?""Nggak perlu. Nanti juga baikan. Kamu lanjut ngobrol saja sama Abel." Harison sangat pengertian.Cecilia terkekeh. "Kamu tuh, jangan cuma memikirkanku.""Kamu itu istriku. Sudah semestinya aku memikirkanmu.""Ih, manis banget!"Abel yang berdiri tidak j
Baca selengkapnya