: Hutan itu berguncang. Suara-suara mengerang menggema dari segala penjuru, mengaduk udara dengan aroma kematian dan darah. Dari balik kabut kelabu, satu per satu sosok Penjaga Bayangan menyeruak, seperti mayat hidup yang dikendalikan oleh satu kehendak gelap.Lei Tian berdiri tegak di tengah jalur gunung. Di belakangnya, Guru Bai sudah bersiap, tangan kanan mencengkeram tasbih tulang yang bergetar, menyerap energi spiritual dari udara sekitarnya.“Mereka bukan manusia lagi,” ucap Guru Bai, matanya menyipit. “Mereka adalah pecahan jiwa yang dipaksa hidup, hasil dari ribuan korban Kitab Seribu Bayangan.”Salah satu Penjaga Bayangan melompat, tubuhnya mencuat dengan kecepatan luar biasa. Tapi sebelum mencapai Lei Tian, telapak tangan anak muda itu sudah mengembang, dan semburan energi hitam menyembur dari lengannya.BRAGH!Sosok itu terpental, tubuhnya meledak menjadi serpihan bayangan yang menguap di udara. Tapi belum sempat Lei Tian menarik napas, lima lagi sudah menerjang dari berba
Last Updated : 2025-05-05 Read more