Langit gurun tampak memerah, bukan oleh matahari, tapi oleh pancaran darah yang meresap di tanah dan membentuk jejak-jejak membara. Pasir terbang ditiup angin, menggulung seperti naga yang mengamuk. Di tengah padang gurun, Lei Tian berdiri dengan tubuh berlumur debu dan luka, napasnya memburu.Bayang-bayang kloning-nya telah lenyap satu per satu. Mereka tidak dapat menahan kekuatan besar dari pengawal rahasia Sekte Pedang Hitam yang menyergapnya tadi malam."Kau kehabisan kekuatan," ucap seorang pria tua berambut putih dengan jubah hitam legam. Dialah Bai Huan, tetua pembantai dari Sekte Pedang Hitam.Lei Tian tidak menjawab. Pandangannya lurus, tatapannya tajam seperti ujung tombak. Ia tahu satu langkah saja salah, ia akan mati."Kitab itu... serahkan padaku. Aku akan pastikan tubuhmu dikubur utuh, bukan dicabik binatang gurun," lanjut Bai Huan, matanya menyipit dengan senyum licik.Lei Tian menyeka darah di bibirnya dengan punggung tangan. "Banyak orang telah mencoba merampas kitab
Last Updated : 2025-05-04 Read more