“Kita harus pulang. Sekarang,” kata Nayla dengan suara terkendali, tapi ada nada mendesak di dalamnya.Perjalanan kembali dari danau berlangsung dalam keheningan yang penuh arti. Masing-masing larut dalam pikirannya sendiri. Harra duduk di kursi belakang, sibuk meneliti video palsu yang sedang viral lewat ponselnya. Arvino menatap jalan dengan serius, pikirannya sudah menyusun langkah hukum yang mungkin mereka ambil. Sementara itu, Nayla berusaha menjaga ketenangan yang baru saja ia temukan, agar tidak runtuh begitu saja.“Ibu,” suara Harra memecah sunyi, “video ini jelas-jelas rekayasa. Lihat deh—audionya nggak sinkron sama gerak bibir, dan pencahayaan di latar belakang juga nggak konsisten.”“Tapi,” timpal Arvino dengan nada berat, “sebelum para ahli menganalisis dan membuktikan kepalsuannya, kerusakan sudah terjadi. Kesaksianmu di European Parliament bisa terancam.”Harra menunduk. “Jadi… apa langkah kita?”“Kita lawan. Tapi bukan asal melawan—harus terarah, strategis,” jawab Nayla
Last Updated : 2025-09-22 Read more