"Selamat datang di kamar kita," ucap A Luqman sambil membuka pintu kamar lebar-lebar. Aku tersenyum, lalu mengedarkan pandangan. Kamar A Luqman didominasi dengan warna abu dan putih. Aku terus berjalan sambil mengamati sekitar, inilah tempat tinggalku sekarang hingga nanti.A Luqman sedang merapikan pakaian dari tas ke lemari saat aku menoleh, dengan cepat aku pun mendekat dan membantunya. "Gak apa-apa, Ris, biar Aa aja." "Gak papa, A. Biar Risa bantu." A Luqman menatapku sejenak sambil tersenyum. "Aa suka dengernya."Aku tersipu.Pekerjaan lebih cepat selesai jika dikerjakan bersama. "A, makasih, ya, Aa juga sayang sama Pushi. terharu denger cerita Aa yang masih sempet-sempetnya mikirin Pushi pas aku hilang." A Luqman memelukku dari belakang, tangannya ikut mengusap Pushi, mengikuti gerakan tanganku. "Apapun yang berharga dalam hidupmu, berharga juga bagi Aa. Pokoknya kita ini satu, apa yang kamu sukai, Aa juga akan suka. Dan apa yang kamu gak suka, Aa juga gak akan suka.""B
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya