Dwiana dan Talita mengobrol santai, masing-masing dengan pikiran mereka sendiri. Berhubung sang Ratu tidak mengatakan apa-apa, Dwiana juga tidak ingin menjadi yang pertama mengungkitnya.Di sisi lain, Eliska duduk dan mengobrol dengan Nindia. Keduanya sudah akrab, jadi percakapan mereka lebih blak-blakan dari ibu mereka."Kak Arjuna sudah mengajukan prospek pernikahan kalian pada ayahku. Ayah sangat suportif dan Ibunda juga nggak keberatan. Ibunda gugup sekali waktu menunggumu datang tadi. Aku baru pertama kali melihatnya seperti itu. Terima kasih Kak Eliska, sudah membuka mataku," kelakar Nindia.Eliska hanya membisu, tidak berkomentar apa pun."Setelah kamu menjadi menantu Kediaman Raja nanti, kita bisa bermain setiap hari. Nggak seperti Kediaman Adipati Madaharsa yang memiliki banyak gadis, Kediaman Raja sangat membosankan," keluh Nindia sambil menjulurkan lidahnya. Saat kecil, dia hanya ditemani Banyu memainkan permainan anak lelaki seperti mengadu jangkrik, menari pedang, dan berk
Baca selengkapnya