Share

Bab 308

Author: Citra Lestari
Ketika melihat tuan mudanya masih sibuk di ruang baca, kepala pelayan Kediaman Bramantya memelankan langkahnya dengan peka.

Namun, Pradipta tetap menyadari kedatangannya. Dia tiba-tiba mendongak dan bertanya, "Apa ada orang yang masuk ke ruang baca saat aku pergi?"

"Nggak ada." Si kepala pelayan itu baru saja menjawab begitu ketika dia tiba-tiba teringat sesuatu. Eliska pernah datang untuk menjenguk Widya yang sakit beberapa waktu lalu.

Pelayan itu pun mengoreksi jawabannya, "Nona Eliska sempat ke ruang baca untuk mencari buku waktu datang menjenguk Nyonya."

Pradipta menurunkan pandangannya dan kembali bersibuk dengan pekerjaannya. Dia hanya mengiakan sambil lalu.

Ketika Eliska bertemu Pradipta lagi, dia sedang duduk di taman dan mengagumi lukisan karya pemuda itu. Dia terlihat malu-malu, tetapi cantik dan berseri-seri di lukisan itu. Pasti kegembiraan di hati yang membuatnya begitu ceria.

"Nona Eliska," sapa Pradipta. Tatapannya sekilas tertuju pada lukisan itu.

Pradipta sudah beberap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 309

    "Mungkin kamu nggak tahu karena sudah meninggal terlebih dulu." Eliska bertanya lagi, "Bagaimana dengan ibuku?"Pradipta tidak tahu harus bagaimana menjawab Eliska. Kedua tangan yang tergantung di sisi tubuhnya tanpa sadar mengepal erat.Eliska mengerti maksudnya dan merasakan kesedihan melanda hatinya. Ibunya sudah kehilangan kakaknya, lalu kehilangan dirinya juga. Tidak aneh jika dia berakhir tragis.Meski Eliska telah bereinkarnasi di kehidupan ini, dia tetap tidak tega memikirkan duka yang ditanggung ibunya di kehidupan lampau.Setelah hening sejenak, Eliska melanjutkan, "Tuan Pradipta pergi ke Belani dengan meminjam nama Tuan Prabu sebagai pengecoh. Itu untuk mewakili Putra Bangsawan mengamankan persediaan pasokan militer di Surtara, 'kan?""Tapi, aku nggak mengerti. Kenapa Tuan Pradipta nggak memberi tahu Putra Bangsawan tentang perang di Surtara, bahaya yang mengancam Raja Kawiswara, serta kasus pasokan militer?" tanya Eliska lagi.Pradipta menjelaskan, "Aku nggak bisa terang-te

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 308

    Ketika melihat tuan mudanya masih sibuk di ruang baca, kepala pelayan Kediaman Bramantya memelankan langkahnya dengan peka.Namun, Pradipta tetap menyadari kedatangannya. Dia tiba-tiba mendongak dan bertanya, "Apa ada orang yang masuk ke ruang baca saat aku pergi?""Nggak ada." Si kepala pelayan itu baru saja menjawab begitu ketika dia tiba-tiba teringat sesuatu. Eliska pernah datang untuk menjenguk Widya yang sakit beberapa waktu lalu.Pelayan itu pun mengoreksi jawabannya, "Nona Eliska sempat ke ruang baca untuk mencari buku waktu datang menjenguk Nyonya."Pradipta menurunkan pandangannya dan kembali bersibuk dengan pekerjaannya. Dia hanya mengiakan sambil lalu.Ketika Eliska bertemu Pradipta lagi, dia sedang duduk di taman dan mengagumi lukisan karya pemuda itu. Dia terlihat malu-malu, tetapi cantik dan berseri-seri di lukisan itu. Pasti kegembiraan di hati yang membuatnya begitu ceria."Nona Eliska," sapa Pradipta. Tatapannya sekilas tertuju pada lukisan itu.Pradipta sudah beberap

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 307

    Saat itu, Talita hanya merasa waspada. Namun, sekarang dia mengingat kebaikan hati gadis itu dengan jelas.Talita selalu memperlakukan gadis bangsawan yang disukainya dengan baik. Kelak, dia juga akan memperlakukan Eliska dengan hangat."Nyonya Dwiana, kalau kamu menyalahkan sikapku saat itu, aku nggak akan mengeluh sedikit pun," ujar Talita. Apa yang sudah terjadi tidak bisa ditarik kembali. Jika Dwiana membencinya, dia hanya bisa pasrah.Dwiana berkata padanya, "Aku bisa memahami sikap Ratu. Kita hanya bertindak sesuai posisi keluarga. Hanya saja, aku nggak bisa memutuskan tentang pernikahan Eli. Aku tahu Putra Bangsawan adalah calon suami yang baik, tapi Eli mungkin nggak seberuntung itu untuk bisa bersanding dengannya."Untuk menolak Talita, Dwiana tentu harus berbicara seolah-olah masalah terletak pada putrinya sendiri."Apa Nyonya Dwiana punya kekhawatiran?" tanya Talita."Sejujurnya, aku sudah memiliki kandidat yang cocok," sahut Dwiana sambil tersenyum."Apa kedua keluarga suda

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 306

    Eliska hampir lupa bahwa dia sempat mengaku memiliki suami kedua pada Arjuna. Dia tidak menyangkal dan menjawab, "Dia orang yang sangat penting bagiku. Aku masih memikirkannya dalam hatiku.""Apa kamu mencintainya?" tanya Arjuna.Eliska berpikir sejenak, lalu mengucapkan sesuatu yang berlawanan dengan kata hatinya, "Ya, aku sangat mencintainya, jadi kuharap Putra Bangsawan membiarkan aku mengejar orang yang kucintai di kehidupan ini. Anggaplah itu balasan atas bantuanku."Pengakuan Eliska ini menohok hati Arjuna. Dia merasa tidak rela dan cemburu, tetapi dia hanya berkata dengan datar, "Jadi, apa maksud sikapmu selama ini padaku? Apa semua itu hanya rayuan kosong?"Eliska merasa sedikit gelisah, tetapi dia tidak ingat kapan dia pernah merayu Arjuna. Jelas-jelas dia hanya tidak berani menyinggung pemuda itu dan terpaksa bersikap kooperatif."Aku harap Putra Bangsawan juga menemukan jodoh sejatimu." Eliska hening sejenak, lalu melanjutkan, "Di kehidupan lampau, Putra Bangsawan menyukai s

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 305

    Meski Arjuna tidak mengingat kehidupan lampaunya, dia merasa seperti kembali ke masa lalu, di mana dia memiliki istri yang selalu mendukungnya.Hanya saja, begitu situasi Surtara berangsur-angsur stabil, Eliska seakan-akan lenyap di udara. Arjuna yang telah terbiasa menerima pertanyaan-pertanyaan gadis itu setiap beberapa hari pun merasa sedikit cemas."Apa sudah ada petunjuk tentang orang yang membocorkan informasi pada Suku Surtara?" tanya Eliska.Arjuna tersenyum pahit. Di saat dia ingin membicarakan masalah pribadi, Eliska malah menanyakan urusan negara.Pemuda itu menjawab dengan suara rendah, "Nenekmu ikut terlibat, kurasa dia nggak akan bisa sepenuhnya lolos dari hukuman. Yang Mulia jelas nggak akan melepaskan Putri Keshwari, tapi Kediaman Raja akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan hidupnya."Meski Eliska telah berjasa menyelamatkan Raja Kawiswara, bukan berarti keterlibatan Kediaman Putri bisa dilupakan begitu saja. Hanya saja, rencana sang nenek telah gagal.Ak

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 304

    Kekesalan yang Arjuna rasakan karena Eliska terus menolak undangannya pun mereda. Saat itu, dia hanya ingin membagi kabar baik tentang situasi di Surtara, tetapi gadis itu sama sekali tidak pernah muncul.Arjuna memiliki banyak cara untuk memaksa Eliska datang, tetapi sekarang dia berniat menjalani kehidupan bersamanya dengan rukun. Jadi, cara paksa itu tidak lagi tepat digunakan.Arjuna hanya bisa menahan kesal dan frustrasi karena tidak bisa menemuinya. Kapan dia pernah berada di situasi ini sebelumnya?Arjuna melirik adiknya.Nindia yang peka segera mengerti maksud kakaknya. Dia berucap, "Kak Eliska, tolong temani aku jalan-jalan sebentar di taman." Mendengar pembicaraan orang tua sangat membosankan. Lagi pula, Arjuna ingin bicara empat mata dengan gadis itu.Eliska juga memiliki sesuatu untuk dikatakan pada Arjuna. Jadi, dia mengangguk, tidak menolak ajakan Nindia.Nindia merangkul lengan Eliska. Keduanya melangkah santai ke tengah taman. Dia berkata, "Sebenarnya hari ini Annisa in

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status