All Chapters of Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan: Chapter 471 - Chapter 480

Eliska mendongak menatap Arjuna, langsung membongkar kedoknya dan berkata tanpa ampun, "Tujuan Putra Bangsawan bukan untuk membuat anak."Arjuna bertanya lirih dengan senyum menawan di wajah, "Biarpun begitu, bolehkah?"Eliska berdiri, lalu berkata, "Putra Bangsawan, bangun dari tempat tidurku dulu, baru bicara.""Eli, bolehkah?" tanya Arjuna lagi sambil bangkit.Awalnya Arjuna bermaksud menjadi pria kesatria dan mengesampingkan masalah ini untuk sementara waktu. Namun, setelah menikah dia sadar bahwa menahan diri bukanlah hal mudah, pikiran itu melekat di benaknya siang dan malam.Eliska mengusap hidungnya dan berucap, "Mungkin nggak ada yang percaya kalau Putra Bangsawan bisa bersikap seperti ini di belakang orang-orang.""Sikap di depan istri dan di depan orang luar tentu saja berbeda. Di depan Eli, aku bisa melepas topeng dan memperlihatkan perut," kata Arjuna."Memangnya Putra Bangsawan anak kucing?" ujar Eliska. Memperlihatkan perut segala.Arjuna terdiam. Jika Eliska tidak menye

Pada dasarnya Arjuna dan Pradipta memang pendiam, jadi tidak ada yang menaruh curiga melihat mereka tidak berbicara.Seorang pejabat Kementerian Ritus bernama Lukman yang bertugas bersama mereka mencoba menggoda Arjuna, "Padahal Putra Bangsawan baru menikah, tapi malah diserahi tugas ini. Putri Bangsawan pasti mengeluh."Ini seharusnya menjadi masa-masa paling intim bagi pengantin baru, tetapi Arjuna yang bertanggung jawab mengawal para penguji harus bersiaga di sana selama beberapa waktu. Meski ada pengawal lain yang menjaga tempat itu, dia tetap tidak bisa pergi.Pradipta yang mendengar ini hanya diam, lalu melirik Arjuna. Orang yang dilirik tidak membantah atau mengatakan apa pun.Lukman melanjutkan, "Kudengar ada banyak pelajar pintar dan berbakat tahun ini. Entah sepanas apa persaingan di ujian istana nanti, pasti luar biasa sekali. Para tuan muda dari Akademi Aretina di ibu kota juga belum tentu lebih baik dari pelajar daerah lain."Seseorang di sampingnya menambahkan, "Justru ka

Di depan orang lain, Arjuna tetap memasang ekspresi tenang dan dingin khasnya. Hanya saja, matanya terus menatap Eliska. Pikirannya juga sudah tidak fokus saat dia berkata pada Talita, "Hm, aku masih harus ke istana malam ini."Talita terdiam sejenak. Ketika melihat kedatangan Eliska, senyumnya langsung merekah. Dia berkata, "Eli datang cepat sekali."Mata Arjuna samar-samar berkilat senang."Ibunda," sapa Eliska sambil membungkuk hormat."Karena kamu sudah datang, bawalah Arjuna pergi bersamamu. Aku juga sudah lelah, ingin istirahat sebentar," ujar Talita sambil mengusap keningnya.Arjuna bangkit, lalu berjalan menghampiri istrinya.Eliska membungkuk sekali lagi pada Talita. Kemudian, dia merasakan tangan Arjuna yang panas menggandengnya."Kukira Putra Bangsawan baru akan kembali malam nanti," kata Eliska.Namun, Eliska langsung mengerti. Kemungkinan Arjuna kembali terlebih dahulu ke kediaman, baru pergi lagi ke istana. Adapun alasan dia pulang sekarang, barangkali itu karena ...."Pe

Arjuna termasuk rombongan terakhir yang memasuki istana.Taraka tak bisa menahan diri untuk menggodanya, "Putra Bangsawan jadi berbeda setelah menikah."Arjuna hanya duduk diam di kursinya, tidak menanggapi.Yanuar meliriknya dengan bibir terkatup tidak senang. Sesaat kemudian, dia mengulum senyum dan berkata, "Ujian istana sudah berakhir, sekarang Kak Arjuna bisa istirahat dengan baik.""Belum tentu. Hasil ujian belum keluar. Sampai saat itu tiba, situasi belum stabil. Siapa tahu akan terjadi masalah nggak terduga," ujar Taraka dengan senyum lebar di wajah.Yanuar tertawa dingin dan berkata, "Apa maksudmu, Kak Taraka?""Aku hanya bicara sambil lalu. Kenapa reaksimu berlebihan sekali?" balas Taraka.Yanuar menenangkan diri, lalu menyeringai penuh arti dan berkata, "Kak Taraka, kusarankan kamu jangan coba-coba bermain trik dalam hal ini."Arjuna larut dalam pikirannya sendiri. Sosok yang datang menjemput Bagas pergi hari itu terlintas di benaknya.Orang itu pernah Arjuna lihat sebelumny

"Tampaknya masalah ini hanya akan Yang Mulia anggap enteng," ujar Eliska.Bahkan jika penyelidikan membuktikan bahwa Yanuar memanipulasi ujian, Zuhair pasti akan mencari cara melindunginya.Arjuna berkata, "Mungkin ada baiknya kita menunggu perkembangan situasi sembari menguji sikap Yang Mulia. Kamu juga jangan ikut campur lagi dalam hal ini."Eliska memikirkannya sebentar, lalu bertanya, "Yang Mulia pasti sudah bertekad untuk mengangkat putra mahkota ya?""Ya, tapi itu nggak sepenuhnya buruk," sahut Arjuna.Eliska terdiam. Taraka sudah tidak memiliki peluang untuk naik takhta. Baik itu Yanuar maupun Yervan yang akan duduk di singgasana, Arjuna tetap diuntungkan. Kekuasaan di tangannya sama sekali tidak akan terpengaruh.Hanya saja, Eliska membenci Yanuar. Dia tidak ingin orang itu mendapatkan takhta. Sekalipun hanya menjadi kaisar boneka, Yanuar masih bisa hidup nyaman tanpa kekhawatiran."Aku nggak berada di pihak Yanuar. Jangan terlalu dipikirkan, aku di pihakmu. Apa pun yang terjad