Citra, dengan luka di tubuh dan jiwa, memutuskan untuk melawan. Dalam malam yang kelam, ia kabur dari perkebunan, menghadapi pengawasan ketat dan anjing-anjing penjaga yang siap mencabik. Kejaran para pengejar membawanya ke Sungai Ciliwung, di mana ia melompat ke dalam arus deras, bertaruh nyawa untuk kebebasan. Tubuhnya hanyut terbawa arus, sementara obor-obor dan teriakan pengejar menghilang di kejauhan. Namun, di balik gelapnya malam dan heningnya hutan, bahaya belum usai. Di antara akar-akar pohon dan bayangan hutan, mata-mata mengintai, siap menyerangnya kembali. Di Batavia, Satrio, dengan pedang di tangan, bersiap untuk membongkar semua kebusukan, memulai perjalanan pencarian yang penuh bahaya demi menyelamatkan Citra.Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari kejauhan, suara langkah kaki yang berat dan berirama. Citra langsung berjongkok di balik semak-semak, menahan napasnya. Dari antara celah dedaunan, ia bisa melihat dua lelaki berjalan sambil membawa obor kecil, cahaya api mere
Last Updated : 2025-05-31 Read more