Citra Anindita tanpa sengaja bertemu dengan Satrio Kusumo di pasar malam Batavia—pertemuan yang memicu gelombang perasaan terlarang dan penuh keraguan. Di antara sorot lampion, tawa pedagang, dan desiran angin malam, tatapan Citra dan Satrio menyatu, membangkitkan kenangan yang dalam. Namun, dari balik bayang-bayang pasar, mata Sekar Puspita mengintai, penuh rencana, menabur benih ancaman yang perlahan merambat dalam kehidupan Citra. Sekar mulai menggerakkan bidaknya, memerintahkan pengawasan terhadap Citra, dan mengatur langkah-langkah untuk menghancurkan kehidupan gadis sederhana itu tanpa perlu mencoreng tangannya sendiri.Langit Batavia memancarkan cahaya temaram saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, menyisakan warna jingga kemerahan yang membentang di atas atap-atap rumah dan bangunan kolonial. Malam mulai merayap perlahan, membawa aroma kayu manis dan cengkih yang bercampur dengan suara pedagang yang memanggil pembeli. Pasar malam telah dimulai.Di tengah keramaian itu, Ci
Terakhir Diperbarui : 2025-04-09 Baca selengkapnya