Arka memilih bungkam. Kata-kata ibunya semalam masih membekas jelas, bergaung di telinga seperti gema yang sulit diusir. Ia tahu betul maksud Ratna: jangan terlalu dekat dengan Rindu, jangan membiarkan gosip liar itu terus bertumbuh. Namun di balik diamnya, Arka menyimpan keyakinan yang berbeda. Setidaknya, iya-kan saja dulu. Toh ia percaya, mungkin ada keajaiban suatu hari nanti untuk dirinya dan Rindu. “Rindu...” gumamnya lirih di ruang kerja, siang itu. Ia duduk di kursi kantor, lampu neon di atas kepalanya menyala terang, tapi pikirannya jauh melayang. Nama itu meluncur begitu saja dari bibirnya, seakan hanya dengan menyebutnya ia bisa mengusir rasa letih. . Keesokan harinya, Arka tidak sempat mengunjungi rumah sakit. Pekerjaan menumpuk, ditambah urusan dengan Dimas yang tak kunjung selesai. Proses hukum berjalan lamban, ada saja pihak-pihak berpengaruh yang mencoba melindungi Dimas. Arka sibuk bolak-balik antara kantor dan pihak kepolisian, memastikan tidak ada celah yang
Last Updated : 2025-09-25 Read more