Gilang menelan ludah, matanya berkilat di bawah lampu gantung Valdi yang mewah. Di ruangan makan yang elegan, di antara hidangan penutup yang tersisa dan suasana yang terasa terlalu manis, gairah ambisi membakar benaknya, menenggelamkan logika dan keraguan. Ia melihat gerbang emas di depan mata, gerbang menuju masa depan gemilang yang dijanjikan Valdi."Aku siap, Valdi. Sangat siap," suaranya mantap, penuh keyakinan.Valdi terkekeh pelan, senyumnya meluas, mengkilat seolah ada rahasia yang tak bisa ia ungkapkan. "Oh ya, omong-omong... kalian berdua, kapan sih tanggal pasti pernikahannya?" Ia menoleh ke arah Celine yang duduk di seberangnya, tatapannya menyiratkan sesuatu yang membuat bulu kuduk gadis itu merayap.Gilang, yang masih kelewat percaya pada tiap kata Valdi, menjawab mantap, "Bulan depan, Val. Minggu ketiga." Ada nada bangga dalam suaranya."Bulan depan? Wah, cepat juga ya," Valdi mengangguk-angguk, seolah berpikir keras. "Oke, kalau begitu, aku akan siapkan hadiah pernikah
Terakhir Diperbarui : 2025-07-08 Baca selengkapnya