Jantung Farah serasa berhenti berdetak, napasnya tercekat, dan matanya melebar tak percaya. Kalimat yang Valdi bisikkan itu adalah perintah, sebuah ujian, sebuah pintu menuju dunia yang lebih gelap dan lebih dalam dari yang pernah ia bayangkan.“Aku mau kamu tinggalkan dia, Farah,” bisik Valdi, suaranya pelan, namun bergetar dengan otoritas mutlak yang tak terbantahkan.Farah terkesiap, seluruh tubuhnya menegang. Otaknya berputar kalut, mencoba memproses kalimat yang baru saja ia dengar. Tinggalkan Wahyu? Sekarang juga? Itu… itu terlalu mendadak. Terlalu drastis. Ia memang sudah menyerahkan segalanya pada Valdi, mengakui kebutuhannya yang mematikan pada pria ini, tapi Wahyu… Wahyu adalah bagian dari hidupnya, meskipun kini terasa begitu jauh dan buram dibandingkan dengan kehadiran Valdi.“T-Tinggalkan Wahyu, Tuan?” Farah tergagap, suaranya nyaris tak terdengar. Ia mencoba mendorong Valdi sedikit, seolah jarak fisik bisa memberinya ruang untuk berpikir, namun tangan Valdi di pinggangny
Terakhir Diperbarui : 2025-07-11 Baca selengkapnya