Setelah memastikan Feng benar-benar tak berdaya, kedua pria itu membungkuk sedikit kepada Valdi, lalu meninggalkan ruangan, menutup pintu kembali dengan suara senyap. Suasana kembali hening, kecuali alunan musik klasik yang kini terasa bagai lagu pengantar penyiksaan, dan napas terengah-engah Feng yang teredam oleh sumbat di mulutnya. Matanya membelalak, dipenuhi teror.Valdi kini menatap Lana, senyumnya kembali lagi, senyum predator yang begitu memikat, begitu menjanjikan sekaligus mengerikan. “Lana, kemari.”Lana termangu sesaat, menatap Feng yang terikat, lalu menatap Valdi. Matanya dipenuhi campuran ketakutan, kebingungan, dan sesuatu yang lebih dalam — sebuah tarikan yang tak bisa ia sangkal. Perintah Valdi masuk langsung ke syarafnya, mengingatkannya pada sesi-sesi terapi di mana ia hanyut ke dalam pesona pria itu, di mana sentuhan Valdi membangkitkan sesuatu yang sudah lama tertidur dalam dirinya, sesuatu yang liar dan penuh penyerahan. Kakinya melangkah sendiri, perlahan.“Mas
Terakhir Diperbarui : 2025-06-29 Baca selengkapnya