Bernard mulai tegang, wajahnya pucat pasi di balik lebam. Kata-kata Valdi, ditambah dengan aura mengintimidasi yang memancar dari pria itu, menyadarkannya pada sesuatu yang mengerikan. Ia tidak menyadari risikonya. Ia benar-benar tidak tahu siapa Valdi Wirasatya sesungguhnya. Ia tidak tahu apa yang bisa Valdi perbuat, seberapa jauh kekuasaan pria itu bisa menjangkau. Sebuah tirai ketakutan mulai terbuka di benaknya, disusul oleh penyesalan yang mendalam. Penyesalan karena telah mengikuti ambisi dan nafsu sesaatnya, penyesalan karena telah meremehkan bahaya yang mengintai, penyesalan karena telah menyakiti seseorang yang jelas-jelas berada di bawah perlindungan pria yang kini berdiri di hadapannya.“Dengar, dungu,” ulang Valdi, suaranya kini lebih tajam, seperti pecahan es yang menusuk. Ia bangkit, berdiri menjulang di atas Bernard yang terikat
Terakhir Diperbarui : 2025-09-12 Baca selengkapnya