Di luar kemewahan kamar tidur utama yang sunyi, di koridor yang remang-remang, Farah bersandar di dinding yang dingin. Tiap serat kayu, tiap hembusan angin malam yang menyusup dari celah jendela, seolah berbisik menularkan suara dari balik pintu tebal itu padanya. Ia bisa mendengar semuanya. Suara Valdi, lembut, menenangkan, seperti melodi yang indah namun mematikan. Desahan pasrah Vina, yang kini terdengar lebih seperti erangan kelegaan, kebahagiaan. Dan keheningan intim yang mengikuti setelahnya, keheningan yang lebih nyaring daripada ledakan bom, seolah menyegel nasib Farah dalam kegelapan.Setiap suara itu adalah belati yang mengiris ulu hatinya, mengoyak-ngoyak bagian terdalam dirinya. Ia merasa iri. Sebuah rasa iri yang begitu pekat, begitu membakar, hingga terasa seperti asam menggerogoti kerongkongannya. Vina, sang Ratu, kini mengandung benih Valdi – buah cinta, tanda kepemilikan, puncak stat
Last Updated : 2025-09-03 Read more