Aku sedang memotong bawang di dapur saat suara langkah kaki lembut masuk menghampiriku. Mama Diana. Beliau tersenyum tipis, lalu tanpa berkata apa-apa, langsung membantu menyapu irisan bawang ke dalam mangkuk kecil.Awalnya hanya suara panci dan dentingan sendok yang terdengar. Hening. Tapi suasana itu terasa terlalu berat.“Mama bantu, ya,” ucap beliau akhirnya.Aku hanya tersenyum pelan, “Iya, Ma. Terima kasih.”Beberapa menit berlalu. Kami memasak dalam diam. Sampai akhirnya, Mama tiba-tiba berhenti mengaduk sup di panci, lalu menghela nafas panjang.“Safa.”Aku menoleh dan tersenyum kecil. “Iya, Ma?”Mama terlihat ragu, lalu berkata dengan suara yang sangat lembut, “Mama minta maaf, ya, Nak.”Alisku terangkat. “Maaf? Maaf kenapa, Ma?”“Maaf atas semua kelakuan Sarah. Atas semua yang udah dia lakuin ke kamu ... dan juga ke Afnan.”
Last Updated : 2025-06-29 Read more