"Selesai," kata Khaled, merobek halaman dari buku catatan dan menggulungnya.Dia menyerahkannya pada Zoya. Lalu Khaled menariknya dengan lembut ke dadanya. Wajahnya hanya beberapa inci dari wajah Zoya. Rasa dingin sesaat menjalar di tulang punggungnya."Aku bertahan selama enam tahun terakhir karenamu," katanya lembut. “Aku selalu memikirkanmu sejak hari kita bertemu di atap institut. Aku tak menyadarinya saat itu, tapi saat itulah kau menjadi bagian dariku. Kau memberiku kekuatan. Dan semangat untuk hidup.”Kata-kata Khaled membelainya.DIa melanjutkan, “Rasanya ke mana pun kita berpaling, keadaan selalu bersekongkol melawan kita. Venesia, Afghanistan, Meksiko, Venezuela…” Ia menatap langit. “Dan sekarang ini.”Ia menggigil dan membenamkan wajahnya di lekuk leher pria itu.“Namun terlepas dari semua itu,” katanya, “di sinilah kita berdiri. Bergandengan tangan. Bersama.”
Last Updated : 2025-11-26 Read more