Hanna berdiri cukup lama di depan pintu setelah Rafael pergi. Dadanya sesak, bukan hanya karena ucapan dingin suaminya, tapi juga karena suara hatinya yang berulang kali menjerit, 'Ada apa dengannya?' Ponselnya kembali berdering, kali ini dari Yoga. Hanna sempat ragu untuk mengangkat, takut kalau Rafael kembali dan salah paham lagi. Namun akhirnya ia menekan tombol hijau. “Hanna, kamu baik-baik saja?” suara Yoga terdengar khawatir di seberang. “Aku baik. Jangan khawatirkan aku,” jawab Hanna pelan, meski jelas nada suaranya goyah. “Hanna …” Yoga terdiam sebentar. “Kalau kamu butuh teman bicara, aku selalu ada. Jangan pendam semuanya sendirian.” Hanna tersenyum getir. “Aku tahu, Ga. Terima kasih. Tapi aku tidak mau menyusahkan siapa-siapa.” Yoga tak membalas, membuat Hanna kembali bicara. "Ada perlu apakah kamu menghubungiku di waktu pagi begini?" "Ehm, tidak. Tadinya aku mau mengajakmu makan siang, itu kalau kamu tidak sibuk." "Oh itu. Kalau hari ini aku tidak bisa. Ada
Last Updated : 2025-10-12 Read more