"Aku izin pergi sebentar, ya, Bu." Hanna pamit pada ibunya setelah membantu wanita itu sarapan dan meminum obat. "Kamu mau kemana?" tanya Sinta dengan suara lembut. "Mau survei dan lihat-lihat barang-barang buat di toko nanti."Sinta mengangguk. "Bagaimana dengan rencana usaha kamu itu?""Aku masih belum tahu. Rafael yang urus semuanya," jawab Hanna dengan suara lemah. Sinta melihat ekspresi Hanna. Lelah dan tampak sedih. Sinta jelas merasa iba. Tapi, ia ragu ketika ingin menanyakan kondisi putrinya itu. Wanita itu sebenarnya menyadari, setelah menikah tak ada lagi senyum ceria Hanna yang biasanya menghiasi hari-hari mereka. Hanna seolah berubah menjadi sosok pendiam. Sebagai ibu, tentu saja Sinta merasa kehilangan. "Apakah kamu baik-baik saja, Nak?" tanya wanita paruh baya itu akhirnya. Hanna yang sedang merapikan tumpukan pakaian sang ibu di lemari, menoleh dengan tatapan bingung. "Baik, Bu. Kenapa Ibu menanyakan hal itu?" Hanna bertanya balik. Ia berjalan menghampiri ibunya,
Last Updated : 2025-09-26 Read more