"Kamu harus bantu aku tidur nyenyak..." bisik Leo di pipi Nayla."Ti-tidur nyenyak? Maksud kamu... buatin teh manis, kan?" sahut Nayla kikuk.Leo langsung mencebik manja, ekspresinya nyaris seperti anak kecil yang permintaannya disalahpahami. “Itu sih aku bisa sendiri… aku mau yang lain…”"Eeemm... apa, ya? Kamu mau aku ngapain, sih?" tanya Nayla, semakin salah tingkah.Leo tersenyum kecil, lalu mengangkat dagu Nayla dengan satu jemarinya. “Nay…” panggilnya lembut, sorot mata teduhnya seperti tengah menelusup masuk ke hati Nayla, mencoba membaca perasaan terdalam wanita itu.“Gitu, dong... nyebutnya 'aku' aja, bukan ‘saya’. Lebih manis, kan?" ujarnya, menyipitkan mata menggoda.“I-iya. Manis…” sahut Nayla, suaranya tersendat malu.Leo terkekeh kecil, matanya tetap terpaku pada wajahnya. “Aku seneng… kita makin dekat, Nay…”“I-iya. Dekat...” sahut Nyala lagi.Tanpa banyak kata lagi, Leo menyandarkan kepalanya di bahu Nayla. “Hmm… bahu kamu enak juga ya,” gumamnya malas, seperti enggan
Last Updated : 2025-10-04 Read more