"Aku perhatikan kondisi kandungan kamu semakin sehat setiap harinya. Jadi kapan kamu dan suami mau melakukan program hamil lagi?" tanya Abraham begitu dia keluar dari ruangannya. Wanita di sampingnya yang juga ikut keluar dari ruangan itu tertawa pelan. "Buru-buru banget, aku belum kepikiran, sih, soal itu.""Bukan apa-apa, Intan. Kan lebih cepat lebih baik." Bima menyarankan. "Lagian kalian pasti sudah lama mendambakan seorang anak, kan? Apalagi yang kalian tunggu?"Intan terdiam. Yang dikatakan sahabatnya itu benar. Intan lalu tersenyum menatapnya. "Iya, kamu benar, sih, nanti aku diskusikan sama suamiku. Btw, makasih, ya, udah jadi dokter konsultasi aku selama ini.""Sama-sama."Intan lalu teringat sesuatu. "Oh iya btw, kamu dapat salam dari ibu mertuaku. Katanya dia suka sama kamu, orangnya asyik enak diajak ngobrol."Abraham tertawa mendengarnya. "Mama kamu bisa aja.""Ke rumah, yuk," ajak Intan, teringat mamanya ingin Abraham main ke rumah. Abraham malah terheran. "Iya, kema
최신 업데이트 : 2025-10-01 더 보기