Albert membelokkan mobil ke halaman rumah mewahnya, ban melindas kerikil dengan suara seret halus. Lampu eksterior menyala terang, namun kehangatan itu terasa palsu di matanya. Ada sesuatu yang mendesak di dadanya, amarah, gelisah, sekaligus dorongan yang tak bisa dijelaskan. Malam ini, ia tahu dirinya berada di ambang batas. Mesin mobil dimatikan, namun jantungnya justru berdetak lebih kencang. Albert turun dengan langkah lebar, dasi di lehernya terasa mencekik. Begitu masuk ke ruang tamu, ia langsung memindai sekitar. “Stela, sayang…” suaranya menggelegar, menggema di ruangan yang terlalu sunyi. Seorang asisten rumah tangga muncul tergesa dari arah dapur, wajahnya tegang. “Maaf, Tuan… Nyonya belum kembali sejak siang tadi.” Rahang Albert langsung mengeras. “Belum kembali?” suaranya rendah, tapi mengandung ancaman dingin. Asisten itu menunduk, tampak gugup. “Saya tidak tahu Tuan, Nyonya pergi tanpa memberi tahu apa pun.” Albert menghela napas panjang, tapi bukan untuk men
Last Updated : 2025-08-30 Read more