All Chapters of Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel: Chapter 641 - Chapter 650

Di markas Organisasi Hunter Nasional Negeri Rastal, suasana pagi berubah menjadi jauh lebih berat daripada hari-hari sebelumnya. Ruang rapat besar dipenuhi para pejabat senior yang duduk dengan punggung kaku, menatap layar utama yang menampilkan jaringan video conference dari beberapa negara.Lampu ruangan terasa lebih redup dari biasanya, seolah ikut menanggung ketegangan yang menggantung di udara.Magnus Leroux duduk di ujung meja, memegang kursi dengan tangan terkepal. Wajahnya sangat gelap, dan rahangnya mengeras seolah ia berusaha menahan kata-kata yang ingin meledak begitu saja. Setiap mata di ruangan sempat melirik ke arahnya, namun tidak ada yang berani membuka percakapan lebih dulu.Di layar besar, wajah Roland Eckhart dari Komite Hunter Internasional muncul. Pria itu berusia sekitar lima puluhan, rambut abu-abu rapi, jas formal yang terlihat mahal, dan tatapan tajam yang tidak menyisakan ruang untuk bernegosiasi. Roland mencondongkan tubuh sedikit ke depan, memberi kesan seo

Rey menyipitkan mata sambil mencondongkan tubuh sedikit ke depan. Ekspresinya berubah perlahan, menandakan ia mulai memahami arah pembicaraan Magnus."Jadi ini sebenarnya sandiwara," ucap Rey dengan nada dingin sambil memperhatikan Magnus dengan saksama.Magnus mengangguk perlahan. Wajahnya sangat serius, seolah kalimat berikutnya harus dipilih dengan hati-hati. "Jika kalian menemukan dia lebih dulu," katanya pelan namun tiap kata terdengar jelas di ruangan yang sunyi itu. "Pastikan dia tidak mati di tangan orang yang salah. Pastikan Peter tidak jatuh ke tangan Negeri Taiyang atau keluarga Shangguan."Rocco bersandar sedikit di kursinya. Matanya terpaku pada Magnus dengan perhatian penuh. "Jadi kami jadi mata dan telinga di lapangan," katanya sambil menarik napas dalam. "Resmi memburu, tapi sebenarnya melindungi."Magnus kembali mengangguk. Ada ketegaran yang berusaha ia bangun di balik ekspresi lelahnya. "Tepat sekali," jawabnya dengan suara datar. "Dunia akan melihat kalian sebagai

Malam merayap turun perlahan di Kota Teratai, menyelimuti bangunan dengan cahaya langit yang melemah. Rumah Sakit Saint Allegra masih dikepung para wartawan, meski jumlah mereka mulai berkurang setelah seharian berteriak dan menunggu pernyataan resmi.Lampu sorot dari kamera televisi sesekali menyala, menerangi bagian depan rumah sakit seperti kilatan singkat yang tidak sabar.Di suatu tempat yang tidak disebutkan dalam catatan publik, sebuah ponsel menyala pelan. Hanya cahaya tipis yang muncul di kegelapan, cukup untuk memperlihatkan pesan yang baru masuk.“Kau harus hilang dari Saint Allegra malam ini. Jika tidak, mereka akan datang membawa borgol dan kamera.”Pesan itu singkat, namun maknanya menghantam keras. Tidak ada tambahan penjelasan. Tidak perlu. Peter sudah mengerti.++++Di Paviliun Kabut Hijau, sebuah komunitas kecil tempat para transmigran menetap, malam terasa jauh lebih berat dibanding biasanya. Lampu-lampu yang digantung di dinding luar rumah kayu memancarkan cahaya t

Malam semakin larut di Penginapan Melati. Hujan yang turun sejak sore belum juga berhenti, tetesan air memukul atap genteng dengan ritme yang sangat konstan. Bunyi gemericik air di talang menciptakan melodi yang sangat melankolis.Di kamar paling ujung lantai dua, cahaya lampu minyak menyala dengan sangat redup. Bayangan bergoyang di dinding kayu yang sudah lapuk, menciptakan ilusi seperti makhluk hidup yang bergerak dengan sangat pelan.Peter Davis duduk di kursi kayu tua dengan postur yang sangat tenang. Punggung bersandar dengan sangat santai, satu kaki disilangkan di atas lutut yang lain. Wajah tidak menunjukkan emosi apapun, hanya ketenangan yang sangat dingin.Tapi mata itu menyimpan badai.Di tangan, ponsel menyala dengan cahaya biru yang sangat terang. Layar menampilkan berita dengan headline yang sangat besar, huruf merah seperti darah yang belum mengering."Hunter Berbahaya Peter Davis Dinyatakan Buronan Internasional."Peter menggeser layar dengan jari yang sangat pelan. Ar

Peter menatap Damian dengan tatapan yang sangat tajam."Siapa yang kau tempatkan?" tanyanya dengan nada yang sangat serius."Hunter Level A atau di bawahnya," jawab Damian dengan nada yang sangat tegas."Cukup kuat untuk melindungi, tapi tidak terlalu mencolok untuk menarik perhatian media. Magnus memilih mereka sendiri. Semua orang yang pernah bekerja denganmu, yang tahu siapa kau sebenarnya."Tiba-tiba, ponsel Rey bergetar dengan bunyi yang sangat keras di saku. Rey mengeluarkannya dengan gerakan yang sangat cepat, mata membaca layar dengan wajah yang semakin gelap.Lalu Rey menatap Peter dengan tatapan yang sangat serius."Dokter," katanya dengan nada yang sangat dingin."Edgar Marlowe baru saja mendarat di Kota Teratai tiga jam yang lalu."Keheningan turun dengan sangat berat. Damian dan Rocco menatap Rey dengan wajah yang sangat terkejut.Rey melanjutkan dengan membaca pesan di layar."Dia datang untuk liputan khusus tentang Peter Davis. Judulnya sudah disiapkan dan akan tayang b