Lucien berhenti tepat di depan Peter, jarak di antara mereka hanya satu meter, menciptakan ketegangan yang mencekam. Tangannya terangkat perlahan, seolah ingin menepuk bahu Peter, sebuah isyarat yang bisa jadi menenangkan atau mengancam."Sebagai rekan kerja, aku khawatir padamu," katanya dengan nada sangat lembut, sangat meyakinkan, namun ada nada tersembunyi di baliknya."Mungkin kau perlu cuti beberapa minggu. Aku bisa mengurus pasien-pasienmu selama kau istirahat, agar kau bisa memulihkan diri sepenuhnya."Peter menatap tangan Lucien yang terangkat, matanya menyipit tajam. Qi hitam sangat tipis mengalir dari ujung jari Lucien, hampir tidak terlihat oleh mata biasa, namun Peter merasakannya dengan sangat jelas, sebuah sensasi yang menusuk."Sentuh aku, dan aku potong tanganmu," kata Peter dengan nada sangat datar, sangat serius, sebuah ancaman yang tak terbantahkan.Lucien menghentikan gerakan tangannya, yang masih melayang di udara, sesaat membeku. Senyum di wajahnya sedikit memud
Last Updated : 2025-12-09 Read more