Pukul 06.00 WIB - Kamar ZainZain terbangun dengan mata yang langsung mencari ponselnya. Biasanya, hal pertama yang dilakukannya setelah bangun adalah mengirim pesan "Selamat pagi, Cantik" ke Zura. Tapi kali ini, jarinya terhenti di atas layar."Pingitan," gumamnya sambil menatap langit-langit kamar. "Hari pertama dari tujuh hari penyiksaan."Dia bangkit dari kasur, berjalan ke jendela, dan menatap arah luar. "Zura, kamu udah bangun belum ya?"Pukul 07.30 WIB - Meja Makan"Selamat pagi, Nak," sapa Mami Narumi sambil menyiapkan sarapan.Zain duduk dengan wajah kusut, rambut acak-acakan, dan mata yang masih sembab. "Pagi, Mi. Aku nggak lapar.""Zain, kamu harus sarapan. Jangan sampai sakit gara-gara drama pingitan," Papi Barra duduk di sebelahnya."Aku nggak drama, Pi. Aku cuma kehilangan nafsu makan karena kehilangan separuh jiwaku."Zivanya yang sedang makan roti bakar hampir tersedak. "Kakak, baru satu hari. Masih ada enam hari lagi."Zain menatap adiknya dengan tatapan kosong. "Enam
Terakhir Diperbarui : 2025-06-20 Baca selengkapnya