Kutukan Mantan Terindah

Kutukan Mantan Terindah

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-03
Oleh:  SyamwiekTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
131 Peringkat. 131 Ulasan-ulasan
126Bab
3.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Zain punya segalanya, kecuali cinta. Entah mengapa, setiap pacarnya akan menyelingkuhinya! Puncaknya adalah tunangan Zain juga melakukan hal yang sama! Saat sedang frustasi, Zain teringat akan kesalahannya pada mantan kekasihnya—Aletta. Diputuskan sepihak, gadis itu pernah mendoakannya agar tak bisa bahagia dengan siapa pun! Apakah kutukan itu nyata? Lantas, bagaimana nasib Zain selanjutnya? Spin-Off 'Disayang Bayi Tampan, Dipinang Pamannya Yang Arogan'

Lihat lebih banyak

Bab 1

Pahit

"Ah, Kamu mah—"

Mendengar suara yang familiar, Zain terdiam.

Dari celah pintu, dia bisa melihat Maretta—tunangannya—duduk di atas meja kerja.

Bajunya terbuka sebagian. Di hadapannya ada seorang pria—Zain langsung mengenali siapa dia. Kepala Divisi Produksi. Lelaki flamboyan yang dulu pernah dicurigainya, tapi selalu ditepis Maretta sambil tertawa.

Mereka terlalu larut dalam situasi itu untuk menyadari pintu tidak tertutup rapat. Mereka juga tak sadar ada seseorang yang melihat mereka—Zain, yang hatinya langsung hancur.

Zain menahan napas. Tapi tubuhnya tak bisa berpura-pura tenang.

Tangannya gemetar. Kotak kecil berlapis kain beludru terjatuh dari genggamannya.

Bros berinisial "M" meluncur ke lantai dan mengeluarkan bunyi kecil—cukup untuk membuat Maretta menoleh.

“Z-Zain?!”

Pria di hadapannya buru-buru menaikkan resleting celananya. Maretta langsung turun dari meja dan mencoba mengejar Zain.

Langkah kaki Zain terdengar jelas di lorong lantai lima belas. Nafasnya berat, bukan karena lelah, tapi karena dadanya terasa sesak.

Suara tercekat, mata mulai buram. Tangannya mengepal, menahan marah dan kecewa.

“Zain!” suara Maretta terdengar dari belakang.

Beberapa karyawan yang masih lembur mulai menoleh. Ada yang pura-pura sibuk, tapi jelas mendengarkan.

“Zain, tolong dengar aku dulu—”

Zain terus berjalan. Tapi Maretta berhasil menyusul dan menarik lengannya, menghentikan langkahnya di dekat lift.

“Apa lagi yang mau kamu jelaskan?” Zain berkata pelan, tapi tajam.

“Ini gak seperti yang kamu lihat—”

Zain tertawa pendek, sinis. Dia menatap Maretta yang mulai menangis. "Oh? Jadi kamu cuma latihan buat malam pertama, gitu?"

“Zain, aku khilaf. Aku salah. Tapi aku sayang kamu. Aku tetap mau menikah sama kamu.”

Nada Maretta meninggi. Bukan karena menyesal, tapi lebih karena takut kehilangan kenyamanan hidup yang selama ini sudah dia nikmati bersama Zain.

Beberapa karyawan berdiri di lorong, mendengarkan.

“Kamu sayang aku?” Zain tersenyum miris. “Kalau itu bentuk sayang kamu, berarti aku nggak ngerti arti kata sayang.

Di atas meja kerja? Sama pria lain? Di kantor tempat kamu digaji? Tempat aku selalu tunggu kamu pulang?”

Maretta menggigit bibirnya. Tangannya gemetar. “Aku butuh perhatian, Zain. Kamu akhir-akhir ini terlalu sibuk.”

“Aku sibuk karena lagi nyiapin masa depan buat kita!”

Zain hampir berteriak. Kotak beludru itu kini tergenggam erat di tangannya.

Maretta menangis keras lalu berlutut, tepat di depan semua orang yang menyaksikan kejadian itu.

“Aku mohon, Zain. Jangan pergi. Aku mohon.”

Zain menatapnya kosong. Lalu dia berbalik, menekan tombol lift.

“Kamu bukan kehilangan aku, Maretta. Kamu kehilangan dirimu sendiri.”

Ya, hari itu seharusnya mereka pergi untuk fitting baju pengantin. Tapi semua sudah hancur karena Maretta.

~~~

Mengingat kejadian itu, Zain menutup matanya.

Wajahnya yang biasanya bersih kini tampak kusam. Jenggot tipis mulai tumbuh karena belum dicukur tiga hari terakhir. Sejak berita ‘Tunangannya Terciduk Selingkuh’ menyebar cepat di kantor. Orang-orang menatapnya seperti korban.

Zain benci dikasihani.

“Maaf, tempat ini sudah ada yang duduk?”

Suara perempuan terdengar lembut tapi jelas. Zain mendongak.

Wajah perempuan itu tampak lelah, tapi cantik.

Bukan cantik yang dibuat-buat. Mengingatkannya pada seseorang yang pernah dia cari, tapi tak pernah dia temukan.

“Silakan,” ucap Zain akhirnya.

Perempuan itu duduk dan tersenyum sopan. “Makasih. Lagi penuh semua. Padahal bukan jam makan siang.”

Zain hanya mengangguk. Tak berniat mengobrol. Tapi perempuan itu tetap lanjut.

“Aku Zura.”

“Zain.”

“Nama kita mirip ya.”

Zain menaikkan alis. “Iya juga.”

Zura—yang hari ini memilih memakai nama tengahnya—sebenarnya sedang kabur dari acara perjodohan yang dibuat orang tuanya. Dia hanya masuk ke kafe ini untuk menenangkan diri.

Siapa sangka, dia justru bertemu pria asing yang tak tahu siapa dirinya sebenarnya.

“Kamu sering ke sini?” tanya Zura ringan.

“Baru pertama. Tadinya mau ke tukang kopi pinggir jalan, tapi hujan.”

Zura tertawa kecil. “Lucu, aku juga.”

Mereka diam sebentar. Tapi bukan diam yang canggung.

Zain memperhatikan tangan Zura yang memegang cangkir cokelat panas.

Ada luka kecil di ibu jarinya. Tangan itu terlihat kasar, berbeda dari tangan perempuan yang biasa ditemui.

“Kamu lagi sembunyi juga, ya?” tanya Zura tiba-tiba.

Zain menatapnya. “Kok tahu?”

“Insting. Soalnya aku juga.”

Mereka tertawa pelan.

“Zura,” Zain mengulang namanya. “Namanya bagus.”

Zura hanya tersenyum.

Panggilan aslinya bukan Zura. Tapi dia ingin mengubur kenangan menyakitkan. Tak masalah, kan?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(131)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
131 Peringkat · 131 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Kania Putri
mau jadi pengantin harus totalitas dong Zain masa iya auranya hitam ngakak amat pokoknta harus perawatan masker greentea lumayan bikin pangling nantinya
2025-06-13 23:56:20
1
user avatar
Kania Putri
persiapan yg begitu matang ini di bantu sama zivanya makin klop deh. moga lancar ya acara pernikahan kalian berdua
2025-06-12 16:44:14
1
user avatar
Kania Putri
suasana duka dan suka secara bersamaan ini pemakanan Aisha dan juga rencana pernikahan zura, moga acaranya berjalan dengan baik dan lancar ya
2025-06-12 16:38:16
1
user avatar
Kania Putri
serius Aisha meminggal ini sumpah kaget aq astaga demi apa semuanya sudah takdir Tuhan zura kuat ya. puji Tuhan akhirnya evelin tertangkap juga ini
2025-06-12 16:32:20
0
user avatar
Yhara_18
ayo papi bara siap2 di omelin smaa mami narumi karn ketemu mantan gak blg2.
2025-06-12 00:13:23
0
user avatar
Kania Putri
keputusan yang bijak karina karena kamu Terima tawaran Barra karena sangat menguntungkan hidupmu di masa depan. sekarang kamu bisa pergi dr kehidupan juhar tanpa ada rasa benci
2025-06-11 19:09:02
1
user avatar
Kania Putri
Barra lagi H2C ini wkwkw tapi aq yakin mami rumi gak akan ngamuk kaya singa kalau kamu jelaskan duduk persoalannya karena menemui karina ada maksud dan tujuan yg jelas bukan demi perusahaan aja tapi demi keutuhan keluarga
2025-06-11 18:46:33
1
user avatar
WidiaYuan
kesempatan tak akan datang dia kali van.. kamu pilih bertahan hidup atau hancur hanya itu pilihanmu. kamu mempertahankan egomu maka kehancuran yg kau dapat kalo kamu memilih pilihan yg ditawarkan barra setidaknya kamu masih bisa hidup lebih lama dengan tenang.
2025-06-11 07:22:14
0
user avatar
Kania Putri
namanya seorang istri pasti punya feeling yg gak enak menyangkut suaminya dan kali ini terbukti tapi jangan khawatir koq rumi Barra gak akan nyeleweng tapi dia berusaha mempertahankan kebahagian perusahaan dan keluarganya. cukup kamu doakan yg terbaik ya
2025-06-11 01:09:06
1
user avatar
Kania Putri
pikirkan dengan bijak vania tawaran yg Barra berikan cukup menjajikan buat masa depanmu jangan sampai kamu salah pilih dan membuat boomerang buat hidupmu. tinggalkan andrian dan evelin sekarang juga jangan lagi terlibat dalam urusan mereka
2025-06-10 18:55:40
1
user avatar
tjah penggunx
makin lama makin meleleh sama Zain, terlalu manis dan sayang dilewatkan
2025-06-09 21:42:01
0
user avatar
Kania Putri
masalah seberat ini harusnya kamu beritahu papimu Zain secara gak langsung Barra juga terlibat gak usah debat lah sama karina. sekarang ini kamu fokus buat susun rencana buat taklukan karina evelim dan andrian ini
2025-06-09 18:50:26
1
user avatar
Kania Putri
eleh beraninya pakai pesan ancama kalau berani muncul lansung hadapi secara jantan dong dih sumpah pengecut amat anda ya
2025-06-08 22:37:15
0
user avatar
Kania Putri
kan aq udah duga dari awal ini ulah karina. segera kalian bergerak cepat zain bagas ceritakan masalah ini juga sama papi Barra barangkali nanti dia punya solusi jitu. musuh kalian bertambah banyak ini soalnya
2025-06-07 00:48:56
1
user avatar
Kania Putri
kasiah Aisha koma terpukul banget ini apa Gio dan ama Gista ya. bujuk rayu andrian dan evelin sukses buat Aisha semakin membenci zura hingga nekat overdosis kaya gitu
2025-06-07 00:47:53
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 9
126 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status