Home / Romansa / CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU / 94. Yang Ditinggalkan

Share

94. Yang Ditinggalkan

Author: A. Rietha
last update Last Updated: 2025-09-12 19:49:15

Adrian melepas dasi dan menarik napas berat. Napasnya terasa berat setelah lelah seharian bekerja. Biasanya, suara tawa riang Bianca sudah menyambut sejak ia membuka pintu. Kini yang ia dengar hanya tangisan melengking yang membuat dadanya sesak.

"Bianca masih menangis?" tanyanya kepada Sari, pengasuh baru yang terlihat kelelahan.

Sari mengangguk lemah, menggendong Bianca yang terus merengek. "Sudah saya coba berbagai cara, Pak. Tapi Bianca masih tetap rewel. Tampaknya mencari Bu Miranti."

Adrian mengambil alih Bianca dari tangan Sari. Putrinya yang dulu montok kini terasa lebih ringan. Pipinya yang biasanya chubby mulai mengkerut, matanya sembab karena terlalu sering menangis.

"Ini Papa, sayang," bisik Adrian, mencoba menenangkan. Tapi Bianca malah menangis lebih keras, tangannya meraba-raba seolah mencari sosok yang familiar.

"Dia belum mau makan dengan baik, Pak," lapor Sari dengan suara bergetar. "Susunya juga hanya sedikit yang masuk."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   99. Rindu yang Terluka

    Miranti menatap nanar ke arah Sari yang mendorong kereta bayi menjauh. Sosok mungil Bianca yang berada dalam kereta itu terlihat begitu rapuh, begitu berbeda dari kenangan terakhir yang Miranti simpan.Dari kejauhan, Miranti bisa melihat pipi tembem Bianca yang kini tampak cekung, kulitnya pucat, dan mata bulatnya yang biasanya berbinar kini terlihat redup.Sesekali Bianca menoleh ke arahnya. Tangan mungilnya terlihat ingin menggapai Miranti kembali. Bayi berumur tujuh bulan itu sesekali menggerakkan kepalanya, mata kecilnya seolah mencari sesuatu - atau seseorang.Sari, pengasuh baru itu, terus mendorong kereta dengan langkah cepat, seolah ingin menjauhkan Bianca secepat mungkin dari pandangan Miranti. Sepertinya ia takut kalau pertemuannya dengan Miranti ini menjadi masalah besar dengan majikannya."Bianca..." bisik Miranti tanpa sadar, suaranya serak tertahan.Tapi suaranya terlalu pelan untuk didengar. Miranti memperhatikan lebih seksama dari kejauhan. Baju pink yang dikenakan Bia

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   98. Pertemuan Tak Terduga

    Sabtu siang yang bagai neraka untuk Sari. Sejak pagi hingga siang ini komentar pedas didengarnya sampai telinganya berdenging.Sari hanya bisa mengela napas panjang ketika Linda dan Keysha kembali mulai mengeluarkan komentar pedas mereka. Kali ini sasarannya adalah cara Sari mendorong kereta bayi Bianca yang dianggap terlalu pelan."Sari, kamu ini kenapa sih? Jalannya kayak siput aja. Masa dorong kereta bayi aja sepelan itu?" Linda memutar bola matanya dengan kesal."Iya, Tante. Kayaknya dia memang nggak cocok jadi pengasuh. Lihat tuh, Bianca aja rewel terus. Padahal biasanya anak-anak senang sekali kalau jalan-jalan di mall," sahut Keysha sambil menunjuk Bianca yang memang terlihat gelisah di dalam keretanya.Sari hanya menunduk, tidak berani membalas. Di dalam hatinya, dia paham betul mengapa Bianca rewel. Bayi berusia tujuh bulan itu memang tidak suka berada di tempat ramai, apalagi dengan orang-orang yang juga membuatnya tidak nyaman. Tapi bagaimana dia bisa menjelaskan hal ini pa

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   97. Topeng

    Sari menatap punggung Keysha yang menjauh menuju kamar. Suara langkah kaki wanita itu terdengar lantang di lantai marmer, seakan menunjukkan kekuasaannya di rumah ini.Bianca masih menangis tersedu-sedu di gendongan Sari, tubuh mungilnya bergetar setelah dibentak habis-habisan oleh calon ibu tirinya."Sudah sayang, jangan menangis lagi," bisik Sari sambil menggoyangkan tubuh mungil Bianca. Hatinya perih melihat bayi berusia tujuh bulan itu harus mengalami perlakuan kasar dari orang yang seharusnya melindunginya.Keysha kembali ke ruang tengah dengan wajah dingin. "Kamu dengar kan tadi dia nangis terus? Bianca itu sudah besar, masa masih cengeng begitu?""Nona Keysha, dia baru tujuh bulan…""Tujuh bulan sudah cukup untuk mulai belajar!" potong Keysha tajam. "Kamu terlalu memanjakan dia, Sari. Makanya Bianca jadi manja dan cengeng. Bayi sebesar itu harusnya sudah tidak rewel terus. Ternyata kamu nggak ada bedanya sama Miranti."Sari menahan amarah yang meluap di dadanya. "Bianca masih b

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   96. Tuduhan yang Menyakitkan

    Keysha melirik jam dinding sambil merapikan rambutnya di depan cermin. Pukul tujuh pagi, dan dia sudah bersiap sejak subuh. Hari ini adalah hari yang tepat untuk "inspeksi mendadak" ke rumah Adrian. Rencananya, dia dan Linda akan mengawasi pekerjaan Sari, pengasuh baru Bianca yang baru bekerja sebagai pengasuh Bianca."Tante, sudah siap?" tanya Keysha yang menelepon Linda."Sebentar lagi aku siap!" jawab Linda melalui ponselnya."Kalau begitu aku berangkat ya, Tante. Rumah Tante kan cukup jauh," ucap Keysha.Keysha menyemprotkan parfum sekali lagi sebelum keluar kamar. Setelah itu, Keysha mengemudikan mobilnya menuju rumah Linda. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam jika tidak terkena macet.Linda sengaja mengajak Keysha supaya gadis itu makin dekat dengan Bianca. Linda sengaja tidak memberitahu kedatangan mereka pada Adrian. Inspeksi mendadak akan lebih efektif untuk menilai kinerja Sari yang sebenarnya.Ketika sampai di depan rumah Adrian, Linda langsung menekan bel berkali-kal

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   95. Rencana Baru

    Linda berjalan mondar-mandir di ruang keluarga dengan wajah kesal. Wajahnya masih memerah karena amarah setelah pertengkarannya semalam dengan Adrian.Bagaimana mungkin putranya itu membentaknya hanya karena masalah pengasuh Bianca yang baru? Seharusnya Adrian berterima kasih padanya karena ia peduli pada cucunya, bukan malah memarahinya."Dasar keras kepala," gumam Linda sambil mengambil ponselnya. Jari-jarinya bergerak cepat mengetik pesan untuk Keysha.Keysha sayang, bisakah kamu datang ke rumah hari ini? Ada yang ingin Tante bicarakan denganmu.Tidak sampai lima menit, balasan Keysha sudah masuk. Baik, Tante. Saya akan ke sana setelah makan siang.Linda tersenyum tipis. Untung saja gadis itu selalu siap sedia ketika dibutuhkan. Berbeda dengan anaknya yang keras kepala itu.Siang itu, Keysha datang dengan membawa buah tangan untuk Linda seperti biasanya. Gadis yang susia Adrian itu selalu terlihat rapi dan elegan, persis

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   94. Yang Ditinggalkan

    Adrian melepas dasi dan menarik napas berat. Napasnya terasa berat setelah lelah seharian bekerja. Biasanya, suara tawa riang Bianca sudah menyambut sejak ia membuka pintu. Kini yang ia dengar hanya tangisan melengking yang membuat dadanya sesak."Bianca masih menangis?" tanyanya kepada Sari, pengasuh baru yang terlihat kelelahan.Sari mengangguk lemah, menggendong Bianca yang terus merengek. "Sudah saya coba berbagai cara, Pak. Tapi Bianca masih tetap rewel. Tampaknya mencari Bu Miranti."Adrian mengambil alih Bianca dari tangan Sari. Putrinya yang dulu montok kini terasa lebih ringan. Pipinya yang biasanya chubby mulai mengkerut, matanya sembab karena terlalu sering menangis."Ini Papa, sayang," bisik Adrian, mencoba menenangkan. Tapi Bianca malah menangis lebih keras, tangannya meraba-raba seolah mencari sosok yang familiar."Dia belum mau makan dengan baik, Pak," lapor Sari dengan suara bergetar. "Susunya juga hanya sedikit yang masuk."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status