Marwa dan Siska saling pandang—kaget, senang, hampir tak percaya.“Ternyata... itu tempatnya,” bisik Marwa, matanya berkaca-kaca. Bengkel itu padahal bolak-balik mereka lewati.Terkadang, keberuntungan muncul bukan dari upaya keras atau rencana matang. Tapi dari secangkir es doger, dan satu pertanyaan yang dilontarkan dengan tulus di tengah keputusasaan.“Bapak tahu siapa yang dulu punya toko foto itu?” tanya Siska cepat, nada suaranya penuh harap.Si bapak es doger mengangguk pelan, mengerutkan dahi sambil mengingat. “Kalau tidak salah namanya Pak Sugeng. Beliau buka Modern Foto dari tahun... hmm... mungkin sekitar 1995-an sampai 2013. Setelah itu, tokonya tutup. Katanya pindah ke luar kota, entah ke mana. Bangunan itu dijual ke orang baru, lalu diubah jadi bengkel seperti sekarang.”“Bapak kenal dekat sama Pak Sugeng? Tahu alamat rumahnya tidak?” cecar Siska lagi. “Yah, namanya langganan, sering ngobrol. Tapi saya kagak tahu detail rumah atau keluarganya. Dulu, anaknya kadang bantu
Terakhir Diperbarui : 2025-05-27 Baca selengkapnya