“Selamat pagi, Lea!!!” Lea terkejut begitu membuka pintu, ada Ghalib yang berdiri di depan pintu rumahnya. Lea tersenyum sambil menggelengkan kepala. “Pagi. Bukannya kamu sibuk hari ini. Kenapa ke sini?” Ghalib tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tanpa sepengetahuan Lea, Ghalib sudah meminta Pak Jonas mewakilinya memimpin meeting. Ghalib juga minta Pak Jonas mengambil alih beberapa tugasnya di kantor. “Aku sudah menyelesaikannya semalam. Jadi, aku bisa menemanimu hari ini.” Lea tertawa dan terdengar renyah di telinga Ghalib. “Ghalib, kamu tidak perlu serepot itu. Aku jadi sungkan, kan?” “Kan sudah kubilang dari awal. Tidak perlu merasa seperti itu denganku.” Lea tersenyum, kemudian mengizinkan Ghalib untuk masuk. Paman dan bibinya sedang menikmati sarapan di ruang makan. Lea juga mengajak Ghalib bergabung di sana. “Sini, Ghalib. Kebetulan kami baru saja mulai,” seru Tuan Iwan. Ghalib tersenyum, membungkukkan badan memberi salam kemudian duduk di samping Lea
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya