"Nara, tadi aku udah tanya dokter. Kalau kondisimu terus membaik, besok kami sudah diizinkan pulang," ucap Sintia dengan nada lega, membawa secercah harapan untuk sahabatnyaMeski tubuhnya masih lemah, Nara tetap terlihat cemas memikirkan pekerjaan yang tertunda. Hal itu membuat Sintia ikut gelisah. Ia tak tahan melihat sahabatnya memaksakan diri hingga akhirnyabertanya pada dokter demi kepastian kapan Nara bisa diizinkan pulang kerumah dan tentu saja kekantor."Syukurlah kalau begitu," gumam Nara. "Gara-gara sakit ini, pekerjaanku numpuk semua. Aku pengin cepet-cepet selesein semuanya."Ya ampun, Nara. Orang sakit itu fokusnya harus ke pemulihan, bukan malah pusing mikirin kerjaan kantor. Kamu tuh harus istirahat total bukan setresin diri!" tegur Sintia lembut tapi tegas."Iya, iya...! Aku nurut apa kata kamu, deh. Aku enggak bakal bahas kerjaan lagi didepan kamu. Aku sebenernya juga enggak enak sudah nyusahin kamu terus. Kalau aku enggak sembuh-sembuh, kamu dan Pak Justin yang bakal
Terakhir Diperbarui : 2025-06-18 Baca selengkapnya