"Nar, kamu darimana? Aku antar dokumen ke ruangan Pak Erryl bentar udah ngilang aja kamu?" tanya Lusi saat mendapati sahabatnya baru kembali ke meja kerjanya. Nara berpikir sejenak, harus dia ceritakan atau tidak ke Lusi tentang kejadian beberapa saat lalu. Akhirnya setelah mempertimbangkan matang-matang, dia memilih untuk tidak memberitahu pada siapapun. Dia tak mau membuat khawatir sahabatnya mengingat betapa pedulinya wanita itu pada Nara."Tadi aku cari angin sebentar, maaf sudah membuatmu khawatir." ucap Nara.Lusi menggenggam punggung tangan sahabatnya, "Kamu tidak bisa membohongiku, Nara. Aku perhatikan dari kemaren, kamu kayak lagi nanggung banyak beban. Kenapa kamu susah banget cerita ke aku. Apa kamu masih menganggapku orang luar?" tanya Lusi dengan raut wajah kecewa."Aku beneran enggak kenapa-kenapa, Lus. Enggak ada sesuatu yang serius untuk kuceritakan padamu. Percayalah, aku baik-baik aja!" jawab Nara."Ya udah kalau kamu masih mau mengelak. Ingat, kalau kamu merasa tak
Terakhir Diperbarui : 2025-05-30 Baca selengkapnya