Sheryn berdiri sambil berpegangan pada sandaran kursi, tangannya menunjuk ke jendela dan menggumam, "Taa... Taa..."Keya mendekat. "Itu siapa, Sayang? Kak Najla, ya? E, kamu udah hafal kalau itu Tante." Keya yang memang sering ngobrol sama kakaknya sekarang, bahkan suka vidiocall seharyusnya nggak heran kalau Shery mengenalinya.Sheryn mengangguk cepat-cepat, lalu tersenyum lebar ketika seorang gadis tinggi mungil seperti Keya, turun dari motor yang berhenti di depan rumah. Tubuh mungilnya berjingkat tak sabar, tangan kecil menepuk-nepuk kaca jendela. Najla turun dari boncengan sambil tertawa, lalu menoleh ke pengendara motor dan melambaikan tangan. "Thank you, Van!"Evand membalas dengan anggukan cepat, lalu melirik sekilas ke arah rumah sebelum motornya melaju pelan meninggalkan halaman.Begitu pintu dibuka, Sheryn langsung berlari dengan langkah goyah, memeluk kaki Najla sambil memekik, "Taa!"Najla membungkuk, mengangkat Sheryn dengan pelukan hangat. "Ih, udah berat, ya! Tumben
Last Updated : 2025-07-19 Read more