Habis minum obat, Brian balik ke kamar dan tidur. Kanya, yang sudah lebih tenang, bersiap pergi ke studio untuk sesi pemotretan. “Iya, Mas?” jawab Kanya dengan senyum, saat ponselnya berdering. Ia mengira itu Brian—ternyata Irvan. “Lagi di mana?” tanya Irvan. “Oh... Mas Irvan. Lagi di studio, Mas. Ada sesi foto,” sahut Kanya. “Habis itu mau ke mana?” tanya Irvan. “Nggak kemana-mana sih. Paling langsung pulang.” “Kamu ke studio naik apa tadi?” tanya Irvan. “Kebetulan naik taksi, Mas,” jawab Kanya sambil rapiin rambut dia. “Aku jemput boleh? Mau ngajak kamu makan malam aja.” Kanya terdiam sesaat, lalu menjawab, “Ehm... oke, boleh kok. Jam 5 aku udah kelar foto, Mas.” “Aku jemput di sana, ya,” kata Irvan yang keliatan semangat banget. “Oke. Aku kirim lokasinya, Mas,” kata Kanya. “Siap, Kanya.” Setelah panggilan berakhir, Kanya menyandarkan kepalanya di kursi. “Huh... udahlah. Lagian dia juga nggak tahu nomor aku, aku juga nggak tahu nomor dia,” gumamnya pelan. Sementara itu
Last Updated : 2025-05-10 Read more