Semua Bab Menikahi Om Mantan Pacarku: Bab 41 - Bab 50

“Sayang kamu merasa ada yang aneh gak?” tanya Reno kepada Rosa.Saat ini keduanya sedang berada di dalam mobil bersama, tetapi entah mengapa Reno merasa seperti ada yang mengawasi mereka.“Aneh gimana?” tanya Rosa dengan heran.Pasalnya ia tidak ada yang aneh sejak tadi, wanita itu malah terlihat santai memegang kalung pemberian Reno.“Seperti ada yang mengawasi kita sejak tadi,” ucap Reno melihat ke spion tetapi tidak ada mobil yang terlihat mencurigakan.“Itu menurut kamu saja, Sayang. Aku merasa biasa aja dari tadi, kan memang lagi macet juga,” ujar Rosa santai.Reno mengangguk, mungkin dirinya saja merasa aneh karena seperti diawasi. Karena memang keadaan jalanan juga lumayan macet, ia mencoba santai seperti biasanya, tetapi entah mengapa ia merasa tidak tenang. Ada ketakutan di hatinya yang tidak bisa ia jelaskan karena ia sendiri juga merasa bingung dengan perasaan yang begitu tidak tenang dan gelisah.“Kamu kenapa sih kok gelisah gitu?” tanya Rosa dengan kesal sekaligus bingung

Sheina menatap kantor polisi itu dengan pandangan yang begitu tajam, ada kelegaan di hatinya karena Reno sudah ditangkap bahkan beban yang ia pikul di pundaknya selama ini seakan mulai berkurang melihat keadilan untuknya sudah terbuka dengan jelas, lelaki yang menyakitinya sudah di penjara dan mereka tinggal menunggu keputusan hakim nantinya. Sheina berharap Reno akan dihukum seberat-beratnya karena lelaki itu sudah melakukan tindak kekerasan hingga membuatnya keguguran dan mengalami trauma yang begitu membekas di hatinya. Orang lain tidak akan tahu sebesar apa trauma yang ia miliki tetapi ia yakin Rayden paham karena selama itu juga lelaki itu banyak membantunya, bahkan beberapa kali mereka menemui psikolog untuk konsul atas trauma yang ia miliki.“Sudah lega?” tanya Rayden saat keduanya memasuki mobil.Selama sebulan ini Rayden rela meninggalkan pekerjaannya demi menemani Sheina ke rumah sakit bertemu psikolog. Dan selama itu juga ia sudah melihat perubahan Sheina yang lebih baik,

Rayden dan Sheina sudah berada di ruang sidang bersama dengan yang lainnya. Raka dan Mona juga merasa kecewa dengan Reno, dan mereka menyadari jika sikap anak tertuanya itu semakin dingin.Sebenarnya Mona tidak ingin keluarganya seperti ini. Namun, perbuatan Reno tidak bisa dimaafkan begitu saja.“Dengan ini saya menyatakan jika saudara Reno Pradana dijatuhkan hukuman 12 tahun kurungan penjara,” ucap ketua hakim dengan tegas.Tok…Tok…Tok…Ketuk palu tiga kali menandakan jika persidangan telah selesai. Sheina begitu tampak lega karena akhirnya Reno di penjara lumayan lama. Rasanya ada perasaan puas yang ia rasakan, tetapi juga ada perasaan kosong yang entah bagaimana ia rasakan saat ini apalagi melihat tatapan kebencian yang dikibarkan oleh Intan dan juga Rendra. Rosa bahkan tidak terlihat di sana wanita itu seperti menghilang entah ke mana.“Kalian puas, kan?” tanya Intan dengan sinis saat mereka sudah berada di luar ruangan.Bahkan Intan rasanya ingin menangis melihat anaknya dijat

Sejak tahu Sheina hamil kembali setelah keguguran kurang lebih tiga bulan lalu membuat Rayden benar-benar memanjakan Sheina dan pria itu sangat posesif sekali, semua kebutuhan Sheina akan ia penuhi bahkan keselamatan Sheina ia jaga dengan begitu ketat, takut kejadian dulu terulang lagi.Mona juga tampak antusias dengan kehamilan Sheina. Wanita itu sedikit melupakan kesedihannya karena Rendra yang tidak menganggapnya sebagai ibunya lagi.“Kamu mau apa katakan saja pada Rayden atau Mama. Jangan ke mana-mana sendiri itu bahaya,” kata Mona memberikan wejangan pada menantunya yang disambut baik oleh Sheina dengan tersenyum.“Iya, Ma. Saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama,” sahut Sheina dengan tersenyum.Mona mengangguk mengerti. “Jangan terlalu formal sama Mama. Kesannya kaku sama seperti lelaki di keluarga Pradana,” protes Mona membuat Sheina terkekeh.Benar juga semua lelaki di keluarga Pradana sangat kaku sampai ke gaya bicara mereka. Namun, mereka mempunyai daya tarik sendiri

Rayden menghela nafasnya dengan perlahan, butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi mood Sheina saat ini. Jika tidak cemburu kenapa wanita hamil itu marah dan terlihat menangis sekarang, ada perasaan sesal di hati Rayden karena telah meninggikan suaranya kepada Sheina.Rayden berusaha membuka selimut Sheina. Dadanya sesak melihat Sheina menangis tanpa suara sampai hidungnya memerah.“Diandra cuma teman masa kecil saya. Bukan siapa-siapa saya, Sheina. Kalau kamu menangis karena dia, kami tidak memiliki hubungan apapun,” ucap Rayden menjelaskan.Entahlah Rayden hanya ingin menjelaskan saja hubungannya dengan Diandra tidak lebih dari sekedar teman masa kecil. Ia saja terlihat syok melihat kedatangan Diandra yang tiba-tiba di rumah orang tuanya, jika penyebab perasaan Sheina yang memburuk karena Diandra maka Rayden tidak akan mengiyakan ajakan Sheina tadi.“Kenapa repot-repot menjelaskan. Aku tidak cemburu hanya saja aku kesal dengan dia yang sok akrab sama Mas. Tapi kalau di pikir-pikir me