Alvano mengernyit, nyaris tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.“Kamu manggil siapa barusan?” tanya Alvano, matanya menyipit curiga, tapi bibirnya mulai tersenyum.“Di sini cuma ada kita berdua. Kamu kira aku panggil siapa? Hantu?” Isvara menaikkan alis, memasang wajah polos. Alvano tidak lekas menjawab. Tatapannya masih lekat, penuh kegemasan dan geli yang campur jadi satu. Dia condong sedikit lebih dekat, lalu berbisik, “Coba panggil lagi.”Isvara pura-pura malu. Dia menunduk, mengusap ujung rambut yang jatuh di depan dada. Lalu, dengan nada manja yang jelas disengaja, dia mendekat ke telinga suaminya dan berbisik pelan, “Mas …”Memang, seluruh keluarganya memanggil Alvano dengan sebutan ‘Mas’ karena dia adalah cucu laki-laki pertama di keluarga Narendra. Namun, saat sapaan itu meluncur dari bibir istrinya, dengan nada selembut itu, dan sedekat itu … membuat Alvano nyaris hilang akal.Alvano terdiam. Separuh napasnya tertahan, dan separuhnya lagi melesat dalam helaan k
Terakhir Diperbarui : 2025-08-04 Baca selengkapnya