Satu tangan wanita itu naik, meraih belakang leher Alvano, menarik wajah suaminya agar kembali menciumnya. Mereka saling menelan suara, saling berbagi napas yang tak lagi utuh.Beberapa saat kemudian, gerakan Alvano makin tak terkontrol. Dia menunduk, menempelkan keningnya di bahu Isvara, embusan napasnya berat, berderu, terasa hangat di kulit wanita itu.Dan ketika Alvano mencapai puncak, satu tarikan napas panjang meluncur, bersama suara pelan yang memanggil nama Isvara seperti sebuah doa.Tubuh Isvara ikut menegang, lalu melemas dengan erangan kecil yang terdengar nyaris putus. Jemarinya masih menahan bahu Alvano, seolah takut jatuh kalau tidak berpegangan.Setelahnya, hanya napas berat mereka yang terdengar memenuhi kamar.Alvano tidak langsung melepaskan Isvara. Dia justru mengusap lembut rambut istrinya, lalu menunduk, menempelkan ciuman kecil di pelipisnya.“Istriku, kamu baik-baik aja?” gumamnya pelan, suara itu masih penuh sisa getar.Isvara hanya mengangguk kecil, masih teren
最終更新日 : 2025-09-22 続きを読む