“Kau selalu berpura-pura polos!” sambung Madam Brenda kasar, “Sejak kau masuk ke rumah ini, semua berantakan. Harusnya Rose yang menjadi nyonya rumah ini, bukan kau! Harusnya putri kesayanganku yang menjadi istrinya Juan!”Akhirnya kata kunci ‘putri kesayanganku’ meluncur dari mulut Brenda dengan nada getir, tapi tidak seorang pun di ruangan itu menangkap sepenuhnya makna di baliknya.Maia berdiri di ambang pintu, menatap pemandangan itu tanpa suara. Di dalam dadanya, campur aduk antara kemarahan, kepuasan, dan sebuah perasaan getir yang sulit dijelaskan.Pelayan-pelayan lain hanya menunduk, tak ada yang berani menengahi. Sementara Madam Brenda terus memaki, setiap kata yang keluar terdengar semakin kasar, seolah semua topeng kesopanan yang selama ini ia kenakan runtuh begitu saja.“Kalau bukan karena kau,” ulangnya dengan suara yang hampir serak, “hidup Rose tidak akan hancur seperti ini!”Ruby menggigit bibirnya, menahan emosi. Tapi dia bisa apa? Bahkan tubuhnya saja sudah gemetaran
Last Updated : 2025-09-20 Read more