“Leo, ayo makan. Kalau kau tidak makan lalu kapan kau akan sembuh?” Jackson membujuk keponakannya itu untuk makan.Leo kembali menggelengkan kepala dengan wajah yang masih pucat, si kecil itu justru fokus pada layar televisi besar milik rumah sakit di hadapannya.“Apa pendingin kamarmu mati sampai kau harus duduk di teras semalaman?”“Tidak…”“Lalu, kenapa duduk di luar sendirian?” Jackson bertanya lagi. Ia ingin mendengar apa yang keponakannya itu rasakan.Tapi Leo hanya mengedikkan bahu, menatap Jackson yang duduk di samping ranjang dengan semangkuk bubur di tangannya.“Sebaiknya kau ke kantor saja, Uncle.” Leo malah mengusir Jackson.“Kau sakit dan tidak mau makan, mana mungkin aku akan pergi. Daddymu juga belum kembali ke sini, kan?” Jackson menolak.“Aku sakit, Uncle. Jangan berdebat denganku,” Leo menjawab malas. Anak dengan pikiran dewasa itu kali in malas menanggapi ocehan pamannya.Jackson mengusap dadanya pelan, ‘Sabar, Jackson… Bersabarlah. Kau tahu sendiri kalau Leo adalah
Huling Na-update : 2025-08-12 Magbasa pa