Malam itu Royal kembali menemani sang istri di rumah sakit berdua saja. Hari berikutnya merupakan hari yang mereka tunggu-tunggu. Kini, Jelita berbaring di atas tempat tidurnya."Mas, aku nggak sabar lagi," ucap Jelita sembari tersenyum. Wajahnya menghadap ke langit-langit ruangan.Royal menggenggam tangan ramping Jelita dengan lembut. "Aku juga. Tapi kamu harus istirahat lebih awal, ya?"Dengan anggukan pelan, Jelita menarik selimut. "Iya, Mas. Tapi...." Wanita itu menggantungkan kalimatnya."Ada apa, Sayang? Apa ada hal yang mengganggumu?" tanya Royal mulai khawatir. Genggaman di tangan istrinya pun mengerat.Jelita menghela napas. "Mas... Ini soal Jeni," ujarnya.Royal terdiam."Dia ada di mana sekarang? Apakah sudah tertangkap? Aku nggak mau dia melukai Mamah seperti sebelumnya," lanjut Jelita.Kini gantian Royal yang menghela napas. "Jelly, kamu jangan mengkhawatirkan soal dia. Aku yang akan mengurusnya bersama Zain," paparnya. Suara Royal terdengar tenang dan meyakinkan."Tapi a
Terakhir Diperbarui : 2025-08-02 Baca selengkapnya